
SAMARINDA: Anggota Komisi II DPRD Kaltim dari Fraksi PDIP, Yonavia, mengapresiasi langkah Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur menyalurkan 79,8 ton bantuan pangan untuk warga Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu) yang terdampak kekeringan dan lonjakan harga kebutuhan pokok.
Bantuan tersebut dikirim pada Selasa, 5 Agustus 2025 ke dua kecamatan paling terdampak, yakni Long Apari dan Long Pahangai.
Menurut Yonavia, bantuan ini sangat membantu warga yang sebelumnya menghadapi harga beras hingga Rp1,2 juta per 25 kilogram akibat kekeringan dan surutnya permukaan air sungai.
Harga elpiji 12 kg pun tembus Rp800 ribu per tabung.
“Masyarakat di sana tentu senang sekali. Dengan bantuan ini, beban mereka sedikit berkurang,” ujarnya.
Bantuan tersebut terdiri dari 68,5 ton beras Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) dan 11,3 ton paket sembako lainnya, termasuk minyak goreng dan gula, yang digunakan untuk operasi pasar murah.
Beras disalurkan secara merata kepada seluruh kepala keluarga di dua kecamatan tersebut.
Di Long Apari, misalnya, terdapat 569 warga terdampak yang masing-masing menerima 20 kilogram beras.
Legislator dari daerah pemilihan Kutai Barat-Mahakam Ulu itu menambahkan, kini akses menuju wilayah tersebut mulai membaik seiring datangnya musim hujan.
Aliran sungai yang sebelumnya surut kini kembali dapat dilalui perahu dengan lancar, meski akses darat masih terkendala kondisi jalan yang belum optimal.
“Kemarin sempat ada pantai pasir putih yang muncul karena kemarau, sekarang sudah tenggelam lagi. Jadi akses perahu sudah bisa dimanfaatkan, sementara lewat darat jalannya belum begitu bagus,” jelasnya.
Yonavia berharap, selain bantuan pangan, pemerintah juga terus memantau harga kebutuhan pokok di Mahulu agar tidak kembali melonjak.
“Harapan saya, baik Pemprov maupun Pemkab melalui Disperindagkop, bisa rutin memeriksa harga sembako. Jangan sampai harga tinggi sekali, kasihan masyarakat,” tegasnya.
Kekeringan di Mahulu berdampak signifikan pada hasil pertanian, terutama padi gunung yang gagal panen.
Hal ini memicu kenaikan harga kebutuhan pokok secara drastis.
Dengan adanya bantuan dari Pemprov Kaltim, Yonavia optimistis warga Mahulu bisa melewati masa sulit ini.
“Meskipun belum bisa membantu semua, setidaknya bantuan ini memberi semangat dan keringanan bagi masyarakat,” pungkasnya.