SAMARINDA: Sebanyak 68 mahasiswa Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) PGRI Kalimantan Timur dari tiga program studi resmi menyandang gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) dalam gelaran Yudisium Tahap Pertama Tahun Akademik 2024/2025 di Samarinda, Kamis, 17 Juli 2025.
Ketiga program studi tersebut meliputi Pendidikan Ekonomi (S1), Pendidikan Kepelatihan Olahraga (S1), dan Pendidikan Vokasional Teknologi Otomotif (S1).

Acara ini dihadiri langsung oleh Rektor IKIP PGRI Kaltim, Dr. H. Suriansyah, M.Pd, jajaran pimpinan kampus, dosen, serta Ketua YPLP PGRI Pusat Prof. Dr. Supardi U.S., M.M., M.Pd.
Dalam sambutannya, Rektor IKIP PGRI Kaltim, Dr. Suriansyah menyampaikan apresiasi kepada para mahasiswa yang telah berhasil menyelesaikan masa studi dan dinyatakan lulus melalui proses yudisium.
“Empat tahun lalu kalian masih menjadi mahasiswa baru. Hari ini, kalian sudah diyudisium. Ini adalah bukti kalian adalah orang-orang yang berani dan beruntung. Kalian menjadi yang pertama diyudisium tahun akademik 2024/2025,” ujarnya saat sambutan.
Ia juga menyinggung dinamika kehidupan kampus yang beragam, di mana beberapa mahasiswa menyelesaikan studi dengan tepat waktu, sementara sebagian lainnya membutuhkan waktu lebih lama.
“Yang kuliahnya betul-betul, bisa selesai cepat. Tapi yang tidak terlalu betul-betul itu, malah lama sekali ke yudisium,” selorohnya disambut tawa hadirin.
Rektor mengingatkan bahwa yudisium bukan akhir dari proses belajar, melainkan awal dari pengabdian kepada masyarakat dan bangsa. Ia mendorong lulusan untuk terus belajar dari berbagai aspek kehidupan dan tidak hanya terpaku pada ilmu di ruang kelas.
“Jangan pernah berhenti belajar. Sumber belajar itu bukan hanya dari dosen atau kampus, tetapi juga dari lingkungan sekitar, persoalan hidup, dan tantangan yang kalian hadapi di masyarakat,” imbuhnya.
Ketua Yayasan Pembina Lembaga Pendidikan (YPLP) PGRI Pusat, Prof. Dr. Supardi U.S., M.M., M.Pd., turut memberikan orasi ilmiah dan pesan moral kepada para lulusan.
Ia menyampaikan ucapan selamat atas capaian para sarjana baru dan menekankan pentingnya menjaga nama baik almamater.
“Hari ini saudara-saudara resmi menyandang gelar sarjana pendidikan. Gunakan gelar itu dengan tanggung jawab dan kebanggaan. Sebarkan hal-hal baik tentang kampus kita ke masyarakat,” tegasnya.
Dengan gaya tutur khas, Supardi juga memberikan perumpamaan menarik tentang transisi mahasiswa menjadi sarjana.
“Ibarat kuda yang menggunakan kacamata kuda hanya bisa melihat ke depan. Kini, kalian telah melepas itu. Gunakanlah kacamata manusia yang lebih luas pandangannya. Artinya, kalian sudah siap terjun ke masyarakat,” katanya.
Ia juga mengajak para lulusan untuk turut serta mempromosikan kampus dan mendorong lebih banyak generasi muda melanjutkan studi di IKIP PGRI Kaltim.
“Jangan lupa ajak keluarga dan teman bergabung dengan IKIP. Apalagi tahun ini ada program beasiswa Gratispol dari Pemprov Kaltim. Ini kesempatan emas,” ucapnya.
Selain yudisium, sebelumnya acara juga dirangkai dengan pelantikan Ketua Badan Pembina Harian (BPH) IKIP PGRI Kaltim yang baru, Drs. Suwardi, M.M. Pelantikan ini dilakukan langsung Ketua YPLP PGRI Pusat sebagai bentuk regenerasi dan penguatan struktur organisasi pengelola kampus.
Pelantikan ini diharapkan dapat membawa semangat baru dalam tata kelola pendidikan di IKIP PGRI Kaltim dan memperkuat kerja sama dengan berbagai pihak dalam mewujudkan kampus unggul dan berdaya saing di Kalimantan Timur.
Mengakhiri sambutannya, Rektor Suriansyah berpesan kepada para lulusan untuk senantiasa menjaga nama baik almamater di manapun berada, menampilkan nilai tambah dalam dunia kerja melalui kualitas dan dedikasi.
Ia mengimbau para lulusan agara tetap menjalin komunikasi dengan kampus dan sesama alumni, memberikan kritik serta saran konstruktif demi kemajuan almamater, menjadi pribadi yang santun, jujur, peduli, dan bijak dalam bermasyarakat, serta selalu mendoakan dan mendukung IKIP PGRI Kaltim agar menjadi perguruan tinggi terbaik di Kalimantan Timur.
Ia juga mengajak seluruh lulusan untuk menghargai perjuangan orang tua dan orang-orang terdekat.
“Jangan pernah lupakan jasa keluarga. Keberhasilan ini bukan hanya milikmu, tapi juga milik mereka yang mendukung dan mendoakan dari awal,” pungkasnya.