
BONTANG : Keluhan terkait kurangnya kendaraan khusus untuk pengangkutan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ), kembali mencuat dalam rapat kerja Komisi I DPRD Kota Bontang dengan beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait beberapa hari lalu.
Di mana Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat (DSPM) menyampaikan kendala yang kerap mereka hadapi.
Anggota Komisi I DPRD Bontang Muhammad Yusuf menyatakan bahwa kebutuhan akan kendaraan khusus untuk ODGJ seharusnya sudah menjadi perhatian sejak lama.
Yusuf mengungkapkan, pengangkutan ODGJ yang sering menggunakan motor karena ketiadaan mobil khusus menunjukkan kurangnya fasilitas yang layak bagi penanganan kelompok ini.
“Memang ada keluhan, pengangkutan ODGJ sering menggunakan motor karena tidak ada kendaraan khusus. Terkait pengadaan ini, katanya sempat dicoret oleh dewan sebelumnya,” ujar Yusuf.
Yusuf menegaskan, pihaknya di Komisi I akan mengevaluasi kemungkinan pengadaan kendaraan tersebut dalam anggaran perubahan atau anggaran murni tahun depan.
Menurutnya, pengadaan kendaraan ini adalah hal penting yang menyangkut kepentingan masyarakat Bontang, terutama bagi penanganan ODGJ yang lebih manusiawi dan efisien.
“Kalau ada kendaraan, ya harus dimanfaatkan dengan baik. Tapi harus jelas juga operasionalnya, mulai dari supir, BBM, hingga perawatan kendaraan,” tegasnya.
Selain itu, Yusuf mengingatkan bahwa keberadaan kendaraan khusus ini harus diikuti dengan perencanaan operasional yang matang. Ia memperingatkan agar kendaraan yang diadakan tidak menjadi beban anggaran lebih lanjut akibat kurangnya pemeliharaan.
Ia menambahkan, pihak DPRD akan bekerja sama dengan DSPM untuk mencari solusi terbaik, agar penanganan ODGJ di Kota Bontang dapat dilakukan dengan lebih bermartabat.
“DPRD siap mendukung pengadaan kendaraan ini, tapi seluruh operasionalnya harus disiapkan dengan baik. Jangan sampai dibelikan kendaraan tapi tidak ada operasionalnya, nanti tidak akan berjalan dengan baik,” tegasnya.(*)