KUKAR : SMAN 1 Loa Kulu, Kutai Kartanegara, menggelar acara parenting skill dengan tema “Kiat Sukses Mendidik Anak Generasi Digital Berakhlak Mulia dan Berprestasi”.

Kegiatan ini bertujuan untuk mewujudkan output pendidikan yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga cerdas emosional dan spiritual dengan melibatkan sinergi antara orang tua (ortu) dan sekolah.
Acara ini dilaksanakan di gedung SMAN 1 Loa Kulu, Sabtu (22/7/2023) pukul 07.30 WIB.
Setidaknya 220 orang tua siswa yang antusias menghadiri acara ini.
Peserta diberikan pemahaman mendalam oleh narasumber ahli parenting, Bimansyah, S.PdI, tentang pentingnya peran orang tua dalam mendidik anak di era digital yang semakin kompleks ini.
Kepala Sekolah SMAN 1 Loa Kulu, Dr Yessi Herlina, menjelaskan bahwa acara parenting skill ini adalah bagian dari upaya sekolah untuk menanamkan pendidikan karakter di rumah.
Ia percaya bahwa apa yang diajarkan di sekolah harus dapat diaplikasikan di lingkungan keluarga.
“Siswa hanya menghabiskan waktu sekitar 8 jam di sekolah, sisanya berada di lingkungan rumah di bawah pengawasan orang tua. Ini yang perlu kita sampaikan,” ungkap Yessi, Sabtu (22/7/2023).
Menurutnya, salah satu contoh positif yang telah diterapkan di SMAN 1 Loa Kulu adalah adanya program “Anjar Mengaji” sebelum pelajaran dimulai.
Kegiatan ini memungkinkan para siswa untuk mengaji selama 30 menit sebelum belajar dimulai.
Hal ini juga dapat diterapkan di lingkungan keluarga untuk mendukung pembentukan karakter dan spiritualitas anak.
“Kami menanamkan pendidikan karakter di sekolah seperti hormat kepada guru, mengaji dan salat berjamaah. Mudah-mudah kebiasaan baik ini dapat diterapkan di rumah,” tuturnya.
Menurutnya, kegiatan ini digelar setiap tahun untuk dengan orang tua siswa kelas 10. Tak hanya acara parenting skill, namun juga sosialisasi program pendidikan yang ada di sekolah.
Hal ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada orang tua tentang bagaimana mendukung pendidikan anak di rumah, sehingga sinergi antara sekolah dan keluarga dapat semakin kuat.
Yessi Herlina berharap, melalui kegiatan ini, para orang tua dapat mendapatkan pengetahuan dan pemahaman yang lebih dalam tentang bagaimana mendidik anak secara holistik.
Dengan demikian, diharapkan generasi digital yang dihasilkan tidak hanya pandai dalam hal akademik, tetapi juga memiliki kualitas emosional dan spiritual yang baik.
“Anak sekarang lebih familiar dari pada zaman orang tuanya. Hal ini perlu difahami oleh orang tua,” terangnya.
Acara parenting skill di SMAN 1 Loa Kulu ini menjadi contoh nyata bahwa sinergi antara orang tua dan sekolah dapat memberikan dampak positif bagi perkembangan anak.
Dengan peran aktif orang tua dalam mendukung pembelajaran di sekolah, diharapkan dapat terbentuk generasi muda yang berakhlak mulia dan berprestasi di era digital yang penuh tantangan ini. (*)
