SAMARINDA: Dinas Sosial (Dinsos) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) memastikan program Sekolah Rakyat segera beroperasi penuh di tiga lokasi di Samarinda pada awal September 2025.

Program ini diperluas untuk mencakup jenjang Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA).
Kepala Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial (Linjamsos) Dinsos Kaltim, Achmad Rasyidi, menyebutkan ketiga lokasi tersebut adalah Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Kaltim, Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Samarinda, serta SMA Negeri 16 Samarinda.
“Persiapan terus kami kebut, terutama di lokasi baru di SMA Negeri 16 Samarinda. Saat ini sudah masuk tahap finalisasi, target kami semua rampung pada awal September,” ujarnya, Kamis, 28 Agustus 2025.
Untuk menunjang operasional, fasilitas pendukung di SMA Negeri 16 Samarinda kini hampir selesai.
Proses perakitan mebel, mulai dari meja belajar, lemari, hingga tempat tidur bagi siswa dan wali asrama tengah dikebut.
Asrama dirancang untuk dihuni dua siswa per kamar, lengkap dengan kipas angin dan kamera pengawas (CCTV) demi kenyamanan serta keamanan.
Program ini merupakan lanjutan dari Sekolah Rakyat Terintegrasi Samarinda yang telah berjalan sejak 15 Agustus 2025 untuk jenjang SMP dan SMA di BPMP Kaltim.
Dengan tambahan dua titik baru, total kuota yang tersedia di Samarinda mencapai 275 siswa: 100 siswa di BPMP, 100 siswa di BPVP, dan 75 siswa di SMA Negeri 16.
Rasyidi menyebutkan, animo masyarakat untuk jenjang SMP dan SMA sangat tinggi hingga kuota sudah terpenuhi, bahkan melebihi kapasitas.
Namun, kuota untuk jenjang SD masih menjadi tantangan.
“Saat ini untuk jenjang SD baru terisi satu rombel dengan 25 siswa. Kami optimistis sisanya segera terpenuhi, salah satunya dengan menjangkau anak-anak di panti asuhan dan berkoordinasi dengan Disdikbud untuk mendata anak putus sekolah,” jelasnya.
Ia menambahkan, Sekolah Rakyat tidak hanya berperan menyediakan pendidikan gratis, tetapi juga sebagai jembatan akses bagi anak-anak kurang mampu agar tidak tertinggal dari sisi pendidikan.
“Harapan kami, dengan integrasi tiga lokasi ini, lebih banyak anak-anak di Samarinda yang bisa kembali ke sekolah dan mendapatkan pendidikan yang layak,” tutup Rasyidi.