SAMARINDA: Proyek pembangunan Teras Samarinda Tahap II berlokasi di Dermaga Pasar Pagi yang diinisiasi Pemerintah Kota Samarinda, akan segera dimulai.
Dermaga tersebut telah dibongkar, rencananya Area Dermaga Pasar Pagi akan diubah menjadi taman dan spot UMKM.
Sebanyak 80 pedagang, termasuk 48 penjual buah akan direlokasi sementara ke Pasar Harapan Baru.
Kepala Dinas Perdagangan Kota Samarinda Marnabas menyatakan pihaknya telah melakukan sosialisasi kepada para pedagang jauh sebelum proyek ini dimulai.
“Kita ini sudah dalam perjalanan panjang, kita sudah sosialisasi kepada para pedagang. Kita sudah adakan pertemuan, bahkan ada peringatan pertama dan kedua,” jelas Marnabas saat meninjau pembongkaran di Pasar Buah Dermaga Pasar Pagi, Rabu (3/7/2024).
Menurutnya, sebagian pedagang telah pindah ke lokasi baru di Pasar Harapan Baru, dan Dermaga Pasar Pagi yang dibongkar juga telah disetujui oleh pihak Pelindo.
“Alhamdulillah, teman-teman pedagang terbuka dan ini sudah kita bantu pembongkaran ini. Meski harusnya pembongkaran ini tanggal 1 Juli, tapi kami beri waktu hingga akhirnya pada hari ini tim turun untuk melakukan pembongkaran,” jelasnya.
Pemerintah Kota Samarinda Kalimantan Timur (Kaltim) sebelumnya telah memulai pembangunan Segmen 1 Teras Samarinda di kawasan depan Kantor Gubernur Kaltim.
Kini, proyek bergeser untuk menata Segmen 2 di kawasan Dermaga Pasar Pagi.
“Tidak ada kendala semua bisa terima. Dan respon yang bagus dimana semua bisa menerima,” tambah Marnabas.
Pembangunan Teras Samarinda ini diharapkan dapat mempercantik kawasan tersebut dan menjadi salah satu persiapan menyambut Ibu Kota Negara (IKN).
Sementara itu, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) PUPR Kota Samarinda Dedy Sumbawa menyatakan kawasan dermaga di depan Pasar Pagi akanisterilkan dari segala aktivitas, termasuk jual beli dan bongkar muat, seiring dimulainya proyek Teras Samarinda II.
“Proyek Teras Samarinda II melibatkan dua pekerjaan utama, yaitu perluasan dermaga ilir dan penurapan dermaga Pasar Pagi,” ujar Dedy, Rabu (3/7/2024).
Ia menjelaskan panjang proyek turap yang harus dikerjakan mencapai 293 meter dengan kontrak yang dimulai sejak 21 Juni 2024.
“Area ini harus bebas dari segala aktivitas karena sangat berbahaya. Target penyelesaian adalah Desember 2024 dengan anggaran sekitar Rp14 miliar,” jelasnya lebih lanjut.
Namun, rencana relokasi pedagang ke Pasar Harapan Baru memicu pro dan kontra. Beberapa pedagang mengeluhkan kondisi tempat relokasi yang dianggap belum layak.
“Tempat relokasi harus layak. Pelabuhan PT Pelindo yang menjadi salah satu opsi relokasi memiliki jembatan yang berlubang-lubang, ini membahayakan para buruh yang beraktivitas di sana,” kata Pamme, Koordinator Pedagang Buah Dermaga Pasar Pagi.
Meskipun demikian, para pedagang tetap mendukung proyek pembangunan Teras Samarinda Tahap II, dengan catatan Pemkot Samarinda lebih memperhatikan tempat relokasi bagi para pedagang dan buruh.
“Kami hanya meminta solusi agar para pedagang dan buruh bisa nyaman,” tutupnya.(*)