YOGYAKARTA : Rombongan Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an (LPTQ) Kalimantan Timur (Kaltim) berkunjung ke Padepokan Kaligrafi di Yogyakarta.
Rombongan LPTQ yang diketuai Sri Wahyuni ini, dalam rangka persiapan menghadapi Seleksi Tilawatil Qur’an dan Hadist (STQH) Tingkat Nasional.
“Silaturahmi atau kunjungan ini merupakan langkah awal untuk penjajakan pengiriman peserta dari Kaltim yang akan mengikuti STQH Tingkat Nasional Tahun 2025 di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara,” ujarnya di Yogyakarta, Jumat (18/10/2024).
Wanita yang juga merupakan Sekda Provinsi Kaltim itu menjelaskan, penjajakan dilakukan untuk kemungkinan mengirimkan calon peserta mengikuti pemusatan pelatihan, khususnya cabang kaligrafi.
Pimpinan Pondok Pesantren/Padepokan Kaligrafi yang juga sebagai salah satu pelatih bidang kaligrafi Kafilah Kaltim pada MTQ Tingkat Nasional ke 30, Ustadz Robert mengucapkan terima kasih atas kunjungan dari LPTQ Kaltim ke padepokannya.
Para Pengurus LPTQ Kaltim juga berkesempatan melakukan studi tiru tentang Pengelolaan Masjid Syeh Ziyad di Solo. Rombongan diterima langsung oleh Direktur Pengelola Masjid Munajat di Ruang Tamu Masjid.
Munajat yang pernah menjadi Staf Kepresidenan, dengan antusias menjelaskan mengenai sejarah berdirinya Masjid Raya Sheikh Zayed.
“Masjid ini dibangun sepenuhnya dari dana hibah dari Negara Uni Emirat sebesar 360 milyar rupiah. Waktu pengerjaan sekitar 2 tahun. Masjid ini merupakan replika Sheikh Zayed Grand Mosque yang berada di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, sehingga desainnya dirancang mirip aslinya, hanya saja jauh lebih kecil,” terangnya.
Ia mengungkapkan, total bangunan masjid seluas 8.000 meter persegi ini berdiri di atas tanah seluas 2,9 hektare yang dahulu merupakan milik PT Pertamina dan berlokasi di Kelurahan Gilingan, Kecamatan Banjarsari, Surakarta.
Ia juga mengajak para Pengurus LPTQ Kaltim untuk bersama-sama mengelilingi dan meninjau keunikan masjid, termasuk melihat mushaf Al-Qur’an terbesar di Indonesia.
Kepala Biro Kesra Setda Provinsi Kaltim Dasmiah mengaku banyak best practice yang bisa diterapkan pada masjid-masjid besar di Kaltim.
“Terutama terkait kebersihan masjid dan kesigapan para petugas/pengelola masjid,” sebutnya.
Hadir pula mendampingi Ketua LPTQ Kaltim, Ketua I Abdul Khaliq dan para pengurus LPTQ yang lain serta Staf Sekretariat LPTQ.(*)