
SAMARINDA : Anggota DPRD Kalimantan Timur (Kaltim), Yonavia dari Fraksi PDIP (Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan), menyampaikan hasil reses Fraksi PDIP dalam Rapat Paripurna ke-8 Masa Sidang 1 Tahun 2024 yang dilaksanakan di Gedung B DPRD Kaltim, Senin (9/12/2024).
Temuan reses mencakup sejumlah isu penting yang menjadi perhatian masyarakat.
Yonavia menjelaskan bahwa hasil kunjungan reses mengungkapkan banyak aspirasi masyarakat, terutama terkait kebutuhan infrastruktur, pertanian, dan persoalan sosial-keagamaan.
Hasil ini menjadi bahan rekomendasi program kerja fraksi ke depan.
Kondisi jalan dan jembatan di Kalimantan Timur masih menjadi persoalan utama yang diungkapkan masyarakat.
Banyak wilayah terisolir akibat buruknya infrastruktur, sehingga menghambat pemerataan pembangunan.
“Jalan dan jembatan memiliki peran penting dalam mewujudkan pemerataan pembangunan. Kondisi rusak berat ini perlu segera ditangani untuk meningkatkan konektivitas antarwilayah,” ujar Yonavia.
Ia juga menambahkan bahwa pembangunan infrastruktur merupakan prioritas yang harus diwujudkan untuk memperbaiki perekonomian dan mobilitas masyarakat di berbagai daerah.
Di sektor pertanian, masyarakat menyampaikan keluhan sulitnya mendapatkan pupuk bersubsidi. Harga pupuk nonsubsidi yang mahal membuat petani kesulitan meningkatkan produktivitas.
Selain itu, minimnya alat dan mesin pertanian (alsintan) juga menjadi kendala.
“Kami juga menerima keluhan terkait dampak perkebunan sawit terhadap lingkungan, seperti penurunan debit air tanah dan alih fungsi lahan yang memicu bencana,” tambah Yonavia.
Masyarakat meminta pemerintah lebih memperhatikan kebutuhan petani, mulai dari subsidi pupuk hingga penguatan kapasitas penyuluh pertanian agar mereka lebih mandiri.
Masalah sosial dan keagamaan juga menjadi sorotan utama dalam hasil reses.
Masyarakat berharap pemerintah memperhatikan persoalan kemiskinan, stunting, dan kebutuhan rumah layak huni.
“Kami mendapatkan aspirasi tentang renovasi rumah ibadah dan sarana penunjangnya. Proses pengurusan izin mendirikan rumah ibadah juga diharapkan lebih dipermudah,” ungkap Yonavia.
Ia menyampaikan bahwa perhatian terhadap aspek sosial dan keagamaan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.(*)