
SAMARINDA : Anggota Komisi I DPRD Kaltim, Baharuddin Demmu merasa aneh atas forum rektor yang bersepakat perguruan tinggi mengelola tambang.
Dirinya berpendapat, bahwa tidak ada satupun tambang yang bermanfaat, justru tambang hari ini hadir itu membunuh secara perlahan.
Sehingga lahirnya Wilayah Izin Usaha Pertambangan (WIUP) Pertambangan dalam RUU Minerba terhadap perguruan tinggi ini dinilai sangat tidak bermoral.
“Awalnya, ini lahir dari pemerintah, dan juga forum rektor dilanjutkan dengan lembaga perguruan tinggi yang menyarankan akses langsung ke tambang dengan dalih penelitian dan riset,” ungkapnya pada Kamis, 13 Februari 2025.
Dari hal itu, dirinya merasa sangat menyayangkan, bahwa gelar doktor, profesor itu malah tidak memikirkan dampak kedepannya.
“Belum lagi disambut Mentri ESDM mengarahkan sebagai riset dan inisiasi dibidang pertambangan, kemudian di tangkap DPR RI bahwa dengan pengasahan UU minerba,” jelasnya.
Oleh karena itu, kita semua menolak WIUP perguruan tinggi, dan akan mengupayakan membawa suara dari Kaltim ke pusat.
“Tidak ada tambang yang buat kaya, semuanya membunuh,” pungkasnya.