SAMARINDA : Gubenur Kalimantan Timur (Kaltim) Rudy Mas’ud, minta kepada Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) untuk membantu masalah stunting dengan melibatkan ibu rumah tangga.
“Babinsa, kelurahan, desa, RT gak sampai ke rumah masyarakat, tapi PKK langsung sampai ke dalam rumah masyarakat kita,” ujarnya.
Hal itu ia katakan saat Pisah Sambut Pj Gubernur Kaltim Masa Jabatan Tahun 2023-2025 dengan Gubernur dan Wakil Gubernur Kaltim Masa Jabatan Tahun 2025-2030 Serta Serah Terima PJ Ketua TP PKK & PJ Ketua Dekranasda Provinsi Kaltim dengan Ketua TP PKK, Ketua TP Posyandu, Ketua Dekranasda dan Bunda Paud Provinsi Kaltim di Gedung Olah Bebaya, Kompleks Kantor Gubernur Kaltim, Jumat 8 Maret 2025.
Untuk itu, Rudy berharap TP PKK bersama dengan Dekranasda, Posyandu Kaltim dapat berkolaborasi menyelesaikan permasalahan yang ada di tingkat terkecil yakni keluarga.
“Terutama soal stunting, kita masih di atas standar nasional,” tegasnya.
Sebagai informasi, prevalensi stunting di Kaltim pada tahun 2023 ialah 22,9%. Angka ini pun masih turun 1% dari tahun 2022 yang sebesar 23,9%.
Rinciannya, Kabupaten Paser 22,4% pada tahun 2024, turun 2,5% dari tahun 2022. Kabupaten Penajam Paser Utara 27,3% pada tahun 2021 dan 21,8% pada tahun 2022, Berau: 20,16%, Samarinda: 19,92% dan Balikpapan 13,36%.
“Mudahan TP PKK, Dekranasda dan posyandu bisa segera berakselerasi menjemput saudara kita agar permasalahannya selesai,” harapnya.
Tampak hadir, Anggota DPR RI Hetifah, DPD RI Andi Sofyan Hasdam, Wagub Seno Aji, Ketua dan jajaran DPRD Kaltim, Forkopimda, Bupati dan Wali Kota se-Kaltim, Sekda Provinsi Kaltim, Kepala Perbankan dan BUMD se-Kaltim, tokoh agama serta tokoh masyarakat.