
KUKAR: Ribuan warga memadati halaman Kantor Desa Kota Bangun III, Kecamatan Kota Bangun, pada Rabu, 7 Mei 2025 malam, dalam gelaran Sholawat Akbar.
Kegiatan ini menjadi puncak peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-42 Desa Kota Bangun III, menandai penutup rangkaian acara yang sebelumnya diramaikan dengan Festival Cenil.
Dipimpin oleh Ustadz Fathul Amin, Koordinator Syekermania Kalimantan Timur (Kaltim), lantunan sholawat mengalun syahdu.
Suasana yang semula riuh berubah menjadi khidmat, menyatukan ribuan jamaah dari berbagai dusun dalam satu frekuensi doa dan harapan untuk keberkahan desa.
Kegiatan ini tidak hanya menjadi bentuk ibadah massal, namun juga media pemersatu yang memperkuat ikatan sosial dan spiritual warga. Wajah-wajah penuh harap, tangan yang menengadah, dan mata yang berkaca-kaca menggambarkan kekhusyukan dan kedekatan batin yang tumbuh dari kebersamaan dalam zikir.
“Alhamdulillah, dari kegiatan budaya hingga religi, semuanya mendapat dukungan penuh dari masyarakat. Ini menunjukkan bahwa semangat gotong royong dan kecintaan terhadap desa terus tumbuh,โ ungkap Kepala Desa Kota Bangun III, Lilik Hendrawanto.
Lilik menyampaikan apresiasi atas antusiasme masyarakat yang tinggi sepanjang perayaan HUT desa, baik dalam kegiatan budaya maupun religius.
Menurutnya, ini mencerminkan bahwa nilai-nilai kebersamaan masih kuat terpelihara di tengah dinamika zaman.
Ia menekankan bahwa pembangunan desa tidak hanya berfokus pada fisik dan infrastruktur, tetapi juga harus menyentuh sisi batiniah dan spiritual masyarakat. Oleh karena itu, kegiatan semacam Sholawat Akbar perlu terus digagas sebagai bagian dari pembinaan karakter dan identitas sosial desa.
“Semangat ini bukan hanya soal perayaan, tapi juga tentang bagaimana kita menanamkan nilai-nilai kebaikan dalam kehidupan sehari-hari, serta mempererat hubungan antarwarga dalam bingkai persaudaraan,โ ujarnya lagi.
Lilik berharap acara serupa bisa menjadi agenda tahunan desa, sekaligus sarana memperkuat nilai-nilai religius dan sosial demi menciptakan desa yang lebih maju, harmonis, dan diberkahi.
Acara ditutup dengan doa bersama yang dipimpin Ustadz Fathul Amin. Ribuan jamaah yang sebelumnya larut dalam lantunan sholawat kini terdiam dalam kekhusyukan, memanjatkan doa untuk perlindungan, kelimpahan rezeki, dan ketentraman bagi seluruh warga. (Adv)
