SAMARINDA: Memasuki usia ke-63, Universitas Mulawarman (Unmul) menegaskan komitmennya menjadi universitas berstandar internasional dengan fokus pada pengelolaan sumber daya alam hutan tropis lembab.

Hal itu mengemuka dalam Rapat Terbuka Senat Dies Natalis ke-63 Unmul dengan tema “Unmul Smart–Harmony of Life” di GOR 27 September, Kampus Unmul Samarinda, Sabtu, 27 September 2025.
Rektor Unmul, Prof Abdunnur, dalam pidatonya menyampaikan capaian kinerja sekaligus arah pengembangan kampus terbesar di Kalimantan Timur tersebut.
Ia menekankan pentingnya membangun sinergi dengan pemerintah pusat, daerah, dan mitra nasional maupun internasional.
“Kami terus berupaya membangun Unmul secara sinergi, tidak hanya di internal, tetapi juga dengan semua pihak, agar kontribusi universitas nyata bagi pembangunan nasional, khususnya peningkatan SDM di Kalimantan Timur,” ujar Abdunnur.
Sejak berdiri dengan empat fakultas pada 1962, kini Unmul telah berkembang menjadi 15 fakultas dengan 105 program studi, setelah terbitnya Peraturan Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Nomor 2 Tahun 2025.
Peringkat nasional Unmul juga menunjukkan peningkatan.
Berdasarkan data Edurank 2025, Unmul berada di posisi ke-39, sedangkan versi Webometrics menempatkan kampus ini di peringkat ke-29 nasional, sekaligus yang tertinggi di Kalimantan.
Hingga 2025, jumlah mahasiswa aktif Unmul tercatat 34.134 orang.
Adapun jumlah lulusan diproyeksikan mencapai 6.700 wisudawan tahun ini, yang dinilai sebagai bukti kapasitas Unmul memperluas akses pendidikan tinggi di kawasan timur Indonesia.
Sepanjang tahun berjalan, tercatat 323 mahasiswa berhasil menorehkan prestasi di tingkat provinsi, nasional, maupun internasional.
Dari sisi mutu pendidikan, tujuh program studi sudah meraih akreditasi internasional ASIIN, dan 18 program studi lainnya tengah menunggu hasil penilaian.
Unmul juga mencatat kemajuan dalam bidang penelitian.
Hingga September 2025, universitas ini memperoleh 76 hibah penelitian kompetitif nasional, 21 judul Program Kreativitas Mahasiswa (PKM), serta dukungan dari LPDP, BRIN, dan Matching Fund, dengan total pendanaan Rp10,4 miliar.
Sementara itu, publikasi ilmiah mengalami peningkatan signifikan dengan 144 artikel terindeks Scopus dan WoS, 339 artikel di Garuda, dan 1.210 artikel di Google Scholar.
Selain prestasi akademik, Unmul juga berhasil mempertahankan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) atas laporan keuangan dari Kantor Akuntan Publik selama tiga tahun terakhir.
Hal ini, menurut Abdunnur, menjadi bukti komitmen universitas terhadap transparansi dan akuntabilitas pengelolaan anggaran.
“Prestasi ini tidak lepas dari dukungan semua pihak. Harapan kami, Unmul terus memberi dampak nyata bagi pembangunan bangsa dan menjadi kebanggaan masyarakat Kalimantan Timur,” tutupnya.