SAMARINDA: High Level Meeting (HLM) Regional Investor Relation Unit (RIRU) Kalimantan Timur tahun 2025 menegaskan komitmen bersama pemerintah daerah untuk mempercepat penyelesaian hambatan investasi dan mendorong hilirisasi industri di masing-masing wilayah.

Forum ini menjadi ajang konsolidasi antara pemerintah provinsi, kabupaten/kota, serta pemangku kepentingan untuk mengawal transformasi ekonomi Kaltim menuju industri bernilai tambah.
Ketua RIRU Kaltim yang juga Sekretaris Daerah Provinsi Kaltim, Sri Wahyuni, menyampaikan HLM RIRU menjadi ruang penting untuk menyamakan langkah dalam mempercepat investasi.
“Melalui hasil HLM RIRU ini maka persoalan yang menghambat investasi bisa segera diselesaikan. Kemudian ada komitmen bersama masing-masing kepala daerah untuk percepatan investasi, khususnya di wilayah masing-masing,” jelasnya saat memimpin HLM RIRU Kaltim, di Hotel Mercure, Senin, 29 September 2025.
Selain hilirisasi industri, investasi yang didorong adalah industri yang mampu mendongkrak nilai tambah, khususnya di kawasan ekonomi khusus maupun kawasan industri yang sudah ditetapkan.
Dalam forum tersebut, Sri Wahyuni memaparkan peta sebaran komoditas unggulan Kalimantan Timur yang diarahkan untuk hilirisasi.
Kabupaten Berau dan Mahakam Ulu diarahkan mengembangkan kakao menjadi cokelat, bubuk cokelat, dan minuman olahan.
Kutai Barat difokuskan pada komoditas karet yang dapat diolah menjadi crumb rubber untuk bahan baku ban, sol sepatu, alas lantai, serta durian yang dikembangkan dalam bentuk durian beku, durian kemasan, dan pasta durian.
Kutai Timur diarahkan pada pengembangan gula aren sebagai produk hilir dari komoditas aren. Kutai Kartanegara menitikberatkan pada kelapa sawit dan ikan dengan hilirisasi berupa fatty acid, fatty amine, dan produk olahan perikanan.
Sementara itu Kabupaten Paser dan Penajam Paser Utara yang posisinya strategis dekat dengan Ibu Kota Nusantara (IKN) diproyeksikan menjadi kawasan industri energi hijau dengan komoditas kelapa sawit, rumput laut, dan karet yang diolah menjadi oleochemical, biogas, bioetanol, produk karet kompon, hingga bahan pengganti plastik ramah lingkungan.
Kota Samarinda dan Balikpapan diarahkan menjadi pusat perdagangan sekaligus hilirisasi kelapa sawit, kakao, dan ikan, dengan produk berupa minyak goreng, biodiesel, tepung pisang, cokelat, minuman cokelat, serta pengolahan ikan beku.
Sri Wahyuni menegaskan bahwa arah kebijakan investasi Kaltim kini dipusatkan pada pembangunan industri di kawasan ekonomi khusus dan kawasan industri di masing-masing kabupaten/kota.
Menurutnya, investasi yang diarahkan ke kawasan tersebut diharapkan memberi dampak berganda berupa penciptaan lapangan kerja, pertumbuhan UMKM, hingga peningkatan pendapatan asli daerah.
Ia juga menekankan bahwa kesepakatan seluruh kepala daerah dalam forum ini menjadi bukti adanya komitmen bersama untuk mengawal percepatan investasi, termasuk penyelesaian masalah perizinan, penyediaan lahan yang jelas dan bersih dari sengketa, serta memperhatikan aspek lingkungan dan sosial.
Dengan strategi hilirisasi komoditas unggulan, konsolidasi antar kepala daerah, serta pengembangan kawasan industri, Kaltim berupaya mengurangi ketergantungan pada sumber daya alam mentah dan mendorong pertumbuhan ekonomi baru yang lebih berkelanjutan.