SAMARINDA: Sebanyak 40 pramuka dari enam kwarcab se-Kaltim mengikuti Pelatihan Jurnalistik yang digelar Kwartir Daerah (Kwarda) Kaltim sejak 8-12 Oktober 2025.
Program tahunan ini tidak hanya menghadirkan teori, tetapi juga praktik langsung di media massa seperti TVRI dan RRI Samarinda, dengan tujuan membentuk kader humas pramuka yang mampu menyampaikan informasi secara kreatif dan sesuai kaidah jurnalistik.

Kepala Diskominfo Kaltim sekaligus Wakil Ketua Bidang Kehumasan dan Informasi Kwarda Kaltim, Muhammad Faisal, menegaskan bahwa kegiatan ini sudah menjadi agenda rutin.
Menurutnya, peserta tidak hanya menerima materi dasar jurnalistik, tetapi juga belajar praktik di lapangan.
“Program ini sudah berjalan tiga tahun berturut-turut. Mereka dibekali teori jurnalistik, praktik menulis, hingga produksi berita radio dan televisi. Harapannya, mereka bisa menjadi corong pramuka di daerah masing-masing,” jelas Faisal saat mendampingi kunjungan peserta ke studio RRI Samarinda, Jumat, 10 Oktober 2025.
Pelatihan ini menggandeng Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), TVRI, dan RRI.
Kawan-kawan dari PWI memberikan materi dasar-dasar jurnalistik, teknik wawancara, penulisan berita, hingga penulisan feature.
“Kemarin sudah ada sesi bersama PWI, hari ini praktik jurnalistik radio bersama RRI, dan sebelumnya peserta juga kunjungan ke TVRI Kaltim untuk mengenal kerja jurnalistik televisi,” jelasnya.
Faisal menegaskan, pelatihan ini merupakan investasi jangka panjang untuk membentuk kader humas pramuka yang kompeten.
Dengan bekal jurnalistik, para pramuka diharapkan mampu mendokumentasikan kegiatan, menyebarkan informasi yang benar, sekaligus memperkuat citra pramuka di mata masyarakat.
“Mudah-mudahan ini menjadi bekal bagi para Pramuka terutama di bidang humas kwarcab se Kaltim,” harapnya.
Ketua Panitia, Agus Purnama, menyebutkan pelatihan ini merupakan langkah strategis agar pramuka generasi Z mampu mengabarkan kegiatan positif di wilayahnya.
“Tantangan kita sekarang bagaimana adik-adik pramuka bisa menjadi corong yang sehat untuk publik. Melalui pelatihan jurnalistik, mereka dilatih menulis berita yang benar, terhindar dari hoaks, dan mampu mengabarkan peran pramuka di masyarakat,” katanya.
Agus mencontohkan, pramuka kerap terlibat dalam aksi nyata seperti membantu penanganan stunting, turun tangan saat kebakaran, hingga mengurai kemacetan.
“Kalau semua itu diberitakan dengan baik, masyarakat akan melihat betapa hebatnya semangat gotong royong pramuka,” tambahnya.
Adapun peserta berasal dari enam kwarcab, yakni Berau (4 orang), Paser (2 orang), Bontang (4 orang), Kukar (5 orang), Samarinda (23 orang), dan Mahakam Ulu (2 orang).
Mereka diharapkan menjadi kader humas yang tidak hanya terampil menulis, tetapi juga memahami etika dan kode etik jurnalistik dalam menyampaikan informasi.