SAMARINDA : Indonesia, sebagai negara maritim dengan kekayaan biodiversitas laut yang melimpah, terus menunjukkan potensinya melalui berbagai biota laut yang bernilai ekonomi tinggi.
Salah satu biota unik yang mulai mendapat perhatian adalah anggur laut, salah satu jenis rumput laut dari Genus Caulerpa.
Keunikan bentuknya yang menyerupai bulir anggur tidak hanya menarik perhatian secara visual tetapi juga menyimpan segudang manfaat bagi kesehatan dan industri.
Periset Pusat Riset Bioindustri Laut dan Darat BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional) Indonesia, Muhammad Firdaus, menjelaskan, caulerpa kaya akan nutrisi, terutama mineral, vitamin, dan senyawa bioaktif yang bermanfaat bagi tubuh.
“Caulerpa mengandung berbagai macam nutrisi, namun yang paling menonjol adalah mineral, nutrisi dan juga mengandung vitamin,” ujar Muhammad Firdaus, Sabtu (4/1/2025), dilansir dari media sosial BRIN.
Selain itu, anggur laut diketahui memiliki sifat antioksidan yang baik bagi kesehatan, menjadikannya salah satu komoditas dengan prospek besar di pasar global.
Secara alami, anggur laut ditemukan di perairan pesisir yang relatif terlindung, seperti kawasan berbatu yang tidak terlalu terkena ombak besar.
Di Indonesia, daerah-daerah seperti Lombok dikenal memiliki kondisi perairan yang sangat mendukung pertumbuhan anggur laut.
“Pengelolaan ekosistem perairan yang baik sangat penting untuk memastikan produksi anggur laut yang optimal,” tambahnya.
Meskipun memiliki potensi besar, ada beberapa tantangan yang dihadapi dalam pengembangan anggur laut. Salah satunya adalah daya tahan produk segar yang relatif pendek.
“Cenderungnya masyarakat membeli Caulerpa segar untuk langsung diolah. Namun, karena tidak tahan lama, distribusinya menjadi sulit. Jika bisa diolah menjadi produk yang lebih awet, nilai tambahnya akan meningkat signifikan,” jelas Firdaus.
Saat ini, anggur laut segar dijual dengan harga cukup tinggi di beberapa pasar, berkisar antara Rp50.000 hingga Rp150.000 per kilogram.
Harga ini mencerminkan tingginya permintaan sekaligus kualitas dari produk tersebut.
Namun, tanpa pengolahan lebih lanjut, produk ini sulit bersaing di pasar yang lebih luas.
Oleh karena itu, inovasi dalam pengolahan menjadi kunci untuk menjadikan anggur laut sebagai komoditas unggulan.
Muhammad Firdaus juga menyoroti pentingnya membangun industri berbasis anggur laut secara menyeluruh, mulai dari budidaya hingga pengolahan dan pemasaran.
Pengembangan industri ini tidak hanya akan meningkatkan nilai ekonomi anggur laut tetapi juga membuka lapangan kerja baru, khususnya di daerah pesisir.
“Jika dikembangkan secara bersama-sama dari hulu hingga hilir, industri ini dapat memberikan manfaat besar bagi masyarakat dan ekonomi lokal,” katanya.
Di tingkat global, anggur laut telah digunakan sebagai bahan makanan premium, seperti salad dan sushi, serta sebagai bahan baku dalam industri kosmetik dan farmasi.
Dengan kualitas perairan yang baik, Indonesia memiliki peluang besar untuk menjadi pemain utama dalam pasar ini.
Pemerintah dan pelaku usaha diharapkan dapat bekerja sama dalam memberikan dukungan, baik dari segi teknologi, pelatihan, maupun akses pasar.
Pengembangan anggur laut juga memiliki dampak positif terhadap keberlanjutan lingkungan.
Sebagai tanaman laut, Caulerpa dapat membantu menjaga keseimbangan ekosistem pesisir, meningkatkan kualitas air, dan mendukung keanekaragaman hayati laut.(*)