SAMARINDA : Wali Kota Samarinda, Andi Harun, mengungkapkan pihaknya akan memindahkan Rekening Kas Umum Daerah (RKUD) dari Bank Kaltimtara ke bank lain, namun tetap bank yang berstatus milik pemerintah.
“Dalam konteks ini, jika ada bank yang berani memberikan keuntungan lebih tinggi, mengapa kita tidak memanfaatkannya?” kata Andi, usai mengikuti rapat paripurna di DPRD Kota Samarinda, Selasa (20/6/2023) malam.
Andi enggan menyebutkan nama banknya yang dia sebut-sebut menawarkan bunga sebesar lima persen.
Sementara Bank Kaltimtara hanya memberikan bunga sebesar tiga persen.
Baginya, dana APBD yang mencapai triliunan rupiah itu seharusnya tidak hanya disimpan di bank, melainkan juga diinvestasikan dengan bijak untuk meningkatkan pendapatan daerah.
“Apa itu sudah final? Belum tentu. Kalau Bank Kaltimtara dapat memenuhi layanan seperti bank umum milik pemerintah lainnya, ya mungkin tetap akan disimpan di Bank Kaltimtara,” jelasnya.
Ia pun berencana untuk membahas teknis lebih lanjut mengenai pengalihan dana APBD ini bersama Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD).
Juga dengan Asisten Bidang Perekonomian.
Namun pihaknya masih mengkaji lebih dalam untuk memastikan bahwa langkah tersebut akan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
“Dalam hal ini, kita harus menghindari kebijakan yang melanggar peraturan dan hukum yang ada,” tegasnya.
Selain itu, ia juga menyebut kebijakan pemerintahan sebelumnya pernah mengalihkan dana sebesar Rp500 miliar dari bank daerah ke BRI.
Waktu itu BRI memberikan mobil operasional dan tidak dimasukkan sebagai aset bagi pemerintah daerah.
“Jika bank memberikan aset tambahan seperti mobil, itu tentu menguntungkan. Selain mendapatkan keuntungan dari bunga, kami juga dapat memanfaatkan mobil tersebut untuk operasional pemerintahan,” ucapnya.
Ia menegaskan, tujuan utama dari usulan ini tak lain untuk memastikan pengelolaan dana APBD lebih efektif dan efisien, serta meningkatkan pendapatan daerah secara berkelanjutan.
Harapannya, langkah tersebut akan memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat Samarinda dan mendorong pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut.
“Tujuan kita ingin ada pendapatan bagi daerah yang masuk,” pungkasnya. (*)