SAMARINDA : Wali Kota Samarinda Andi Harun mengatakan APBD Perubahan Samarinda tahun ini di angka Rp4,7 triliun, meningkat Rp800 miliar dari APBD murni sebelumnya yang hanya mencapai Rp3,9 triliun.
“Perubahan APBD ini didasari oleh perubahan asumsi kerangka ekonomi daerah dan kerangka pendanaan, prioritas dan sasaran pembangunan,” kata Andi pada Rapat Paripurna DPRD Samarinda Masa Sidang III di Kantor DPRD Kota Samarinda, Jumat (1/9/2023).
Dalam rapat yang dipimpin langsung Ketua DPRD Samarinda Sugiono itu, Andi memaparkan kenaikan terdiri dari pendapatan daerah sebesar Rp401 miliar dan sisa lebih penggunaan anggaran (silpa) sebesar Rp398 miliar.
Ia menjelaskan, terdapat tiga program yang menjadi fokus di APBD Perubahan Samarinda tahun ini.
Pertama, pembangunan infrastruktur dan pengendalian banjir.
Kedua, penataan kota, termasuk di dalamnya kebersihan trotoar, taman dan lain-lain.
Ketiga, perekonomian daerah.
“Jadi APBD Samarinda berada di tiga sektor besar ini,” jelasnya.
Ia juga menegaskan, infrastruktur yang pihaknya biayai di APBD perubahan secara teknis memang sudah dihitung bisa selesai sampai maksimal pertengahan Desember.
“Jadi kita tidak mengalokasikan kegiatan yang diperkirakan tidak bisa selesai dalam tiga bulan,” tegasnya.
Sebaliknya, kegiatan infrastruktur yang direncanakan untuk tahun 2024 maka penyusunan DED nya lebih diprioritaskan pada APBD perubahan ini.
“Loa Kumbar itu ada yang bisa kita kerjakan di perubahan, ada yang kita kerjakan di murni 2024,” sebutnya.
“Tapi ada juga yang sudah dilaksanakan sekarang, misalnya penerangan jalan sekarang sudah terpasang lampu di Loa Kumbar,” sambungnya.
Ia menambahkan, contoh pembangunan yang dilaksanakan di APBD murni ialah pembangunan sekolah karena memang tidak bisa selesai dalam APBD perubahan.
“Tapi apa yang kita laksanakan untuk sekolah di Loa Kumbar pada tahun ini, perencanaan DED dibiayai di perubahan. Begitu masuk di 2024 baru kita bangun fisiknya,” pungkasnya. (*)
