SAMARINDA : Tak terasa tahun telah berganti dan sudah memasuki awal tahun 2025. Masyarakat kembali beraktivitas seperti biasanya.
Mereka yang pulang kampung saat libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) harus kembali menjalankan rutinitas.
Jalanan kembali ramai, hiruk pikuk kota kembali dirasakan. Kegiatan di Ruang Terbuka Hijau (RTH) juga tak sepi dan kembali hidup. Salah satunya Teras Samarinda.
Sabtu 4 Januari 2025 sekitar pukul 17:00 Wita, masyarakat yang datang dari berbagai kalangan tampak menikmati sore di Teras Samarinda.
Bermacam-macam aksinya, ada yang jogging, bermain jetski di Sungai Mahakam, berlatih pencak silat, hingga gelaran Kpop Showcase and Random Play Dance di panggung Teras Samarinda yang dilaksanakan pukul 19:00 Wita.
Angin sepoi-sepoi sore itu juga menambah ketenteraman suasana infrastruktur yang dibangun di era Wali Kota Andi Harun tersebut.
Awal tahun 2025 ini Teras Samarinda cukup santai. Tak begitu ramai, tak padat, namun tak juga sepi. Suasananya kondusif dan nyaman.
Ada Yang Baru di Sana
Dulu masyarakat kesulitan untuk menyeberang karena kendaraan banyak laju melintas di depan Teras Samarinda dan Kantor Gubernur Kaltim.
Sekarang, pemerintah telah menyediakan lampu lalu lintas bagi pejalan kaki untuk menyeberang. Masyarakat cukup menekan tombol hijau di tiang lampu lalu lintas dan lampu akan menandakan hijau bagi pejalan kaki.
Bagi pengendara yang melintas, akan terdengar bunyi seperti peringatan tanda mereka harus mengurangi kecepatan kemudian berhenti di depan penyeberangan jalan.
Meski pemerintah telah berupaya menyediakan fasilitas, nyatanya masih banyak masyarakat yang tak acuh dengan lampu lalu lintas tersebut. Pengendara tidak mengindahkan tanda lampu merah yang artinya berhenti sehingga membahayakan penyeberang jalan.
Sebelum ada lampu lalu lintas ini pun, sebagian masyarakat sebenarnya sudah menunjukkan ketidakpeduliannya saat Teras Samarinda resmi dibuka untuk umum.
Sampah berserakan, fasilitas yang mulai rusak, hingga bersandar di pembatas yang sudah jelas diberi peringatan untuk tidak boleh bersandar di sana.
Tandanya, Sumber Daya Manusia (SDM) Kalimantan Timur (Kaltim) dan Samarinda khususnya perlu menjadi perhatian pemerintah. Entah sosialisasi, edukasi atau bagaimana, masyarakat harus sadar dan lebih peduli terhadap sekitar.(*)