Samarinda – Kinerja sejumlah Perusahaan Daerah (Perusda) Pemprov Kaltim di masa pandemi Covid-19 masih bisa dikatakan baik. Tapi sayang, 2 dari 8 Perusda Kaltim dua tahun terakhir ini tak bisa memberi kontribusi terhadap penerimaan asli daerah (PAD).
“Dua Perusda kontribusinya masih nol. Yaitu PT Jamkrida dan PT AKU (Agro Kaltim Utama),” kata Plt Karo Perekonomian Setda Provinsi Kaltim Suriansyah dalam rilis resmi Pemprov Kaltim, Sabtu (20/8/2022).
Alasan mengapa kedua Perusda itu belum bisa berkontribusi dijelaskan Suriansyah. Pertama untuk PT Jamkrida, kinerjanya sangat terganggu akibat pandemi Covid-19. Pasalnya, pada tahun 2020 dan 2021, PT Jamkrida mengalami kerugian akibat tingginya kredit macet dari pelaku UMKM yang terdampak pandemi Covid-19.
Sementara PT AKU masih belum aktif secara operasional, akibat persoalan hukum yang menjerat pimpinan Perusda tersebut.
Meski begitu, enam Perusda Kaltim lainnya masih bisa memberikan kontribusi PAD. Perekonomian global yang secara umum lumpuh dan bergerak sangat lamban, tidak membuat enam Perusda ini kolaps.
Untuk kinerja tahun 2021, PAD yang disetorkan 6 Perusda Kaltim pada awal tahun 2022 sebesar Rp174,2 miliar.
“Kontribusi terbesar berasal dari Bankaltimtara sebesar Rp114 miliar,” kata Suriansyah di Kantor Gubernur Kaltim, Jumat (19/8/2022).
Kontribusi Bankaltimtara ini meningkat dibanding tahun sebelumnya yang hanya Rp100 miliar.
Kontribusi berikutnya sukses direalisasikan oleh PT Mandiri Migas Pratama (MMP) dengan PAD disetorkan senilai Rp44,8 miliar. Lalu disusul PT Bara Kaltim Sejahtera (BKS) dengan kontribusi PAD sebesar Rp9,8 miliar.
Perusda lainnya, PT Melati Bhakti Satya (MBS) memberikan kontribusi sebesar Rp3 miliar, kemudian PT Listrik Kaltim Rp2,1 miliar. Terakhir PT Silva Kaltim Sejahtera (SKS) masih bisa menyumbang PAD walaupun angkanya masih sangat minim hanya Rp51 juta.
Gubernur Kaltim H Isran Noor sendiri berulangkali menegaskan, dirinya tidak akan mengintervensi organisasi Perusda. Namun Gubernur mengingatkan agar semua Perusda bekerja kreatif dan inovatif, tidak bekerja biasa-biasa saja, sebab kondisi ekonomi global menuntut itu sebagai dampak pandemi yang sudah berlangsung hampir tiga tahun ini.
Gubernur juga bersikap tegas agar Perusda tidak menjadi sarang korupsi, memperkaya diri sendiri dan kelompoknya.
“Jangan menyerah dengan Covid dan kondisi apapun. Tapi ingat, jangan korupsi atau macam-macam. Tetap berkarya dan terus berinovasi demi Perusda yang lebih sehat dan maju,” tegas Gubernur Isran Noor dalam beberapa kali kesempatan.