Samarinda – Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda kembali menggelar peluncuran Quick Response Code Indonesian Standar (QRIS) untuk Pasar Lok Bahu, Pasar Palaran dan Pusat Perbelanjaan Big Mall. Seremoni berlangsung di Atrium Big Mall Samarinda, Senin (9/5/2022).

QRIS merupakan aplikasi yang memfasilitasi pembayaran dengan sistem nontunai. Penggunaan QRIS sejalan dengan semangat perubahan yang diusung Wali Kota Samarinda Andi Harun dan Wakil Wali Kota Rusmadi Wongso untuk menjadikan jantung Ibu Kota Kaltim sebagai kota pusat peradaban menuju Samarinda Smart City.
Peluncuran aplikasi ini bekerja sama dengan manajemen Bank Indonesia (BI) perwakilan Kalimantan Timur (Kaltim) dan dihadiri langsung Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Destry Damayanti.
Wali Kota Samarinda Andi Harun mengatakan, peluncuran aplikasi QRIS di tempat perbelanjaan ini sebelumnya juga telah dilaksanakan di Pasar Merdeka Samarinda.
“Di Pasar Merdeka sudah diterapkan untuk 111 pedagang dari total 179 pedagang yang ada. Jadi, hari ini untuk Pasar Lok Bahu, Pasar Palaran dan Big Mall,” sebut Wali Kota Andi Harun.
Kata Andi Harun,penerapan sistem digital sebaiknya terus dilakukan di era digitalisasi saat ini, mengingat juga Samarinda sebagai Ibu Kota Kaltim.
Karena itu diharapkan kepada seluruh masyarakat Kota Tepian agar secepat mungkin beradaptasi dengan perkembangan yang ada, salah satunya melakukan transaksi nontunai melalui penggunaan aplikasi QRIS.
“Kota Samarinda sebagai ibu kota provinsi harus beradaptasi, karena ini tidak bisa dihindarkan, makin lambat kita beradaptasi maka kita akan tergilas dengan perkembangan teknologi yang ada,”dorongnya.
Rasa begitu optimis juga diungkapkan Pemkot Samarinda bahwa penerapan aplikasi ini akan mampu mendukung inklusi ekonomi dan keuangan di Kota Samarinda.
“Saya optimis jika program ini berjalan sesuai dengan yang direncanakan maka percepatan implementasi standar nasional Indonesia bagi pasar tradisional pasti mampu mendukung inklusi ekonomi dan keuangan di Samarinda,” terangnya.
Maka kembali pihaknya berharap peluncuran QRIS tidak berhenti sampai di sini melainkan terus dilanjutkan secara meluas dan mari turut mengkampanyekan dan membiasakan diri menggunakan program transaksi nontunai. Tidak hanya dalam aktivitas pembelajaran namun juga pada sistem lain seperti pembiayaan parkir, dan pembayaran tagihan dan lain-lain.
Karena dengan penggunaan QRIS, maka potensi pungutan liar (pungli) akan terus diminimalisir, terutama di sejumlah tempat pelayanan publik baik di instansi pemerintah, pusat perbelanjaan termasuk di kawasan pelayanan parkir.
“Jika kota ini dengan segenap pelaku ekonomi berhasil dan cepat beradaptasi dengan sistem ini, maka dengan sendirinya juga kita akan cepat mendapatkan manfaatnya,” tegasnya.
Sementara itu, Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Destry Damayanti menyampaikan selamat atas peluncuran sistem tersebut dan menyatakan BI terus memberikan dukungan terhadap program digitalisasi untuk pemerintah daerah dan masyarakat di Kota Samarinda.
“Kami tentunya terus mendukung program digitalisasi untuk Pemda dan masyarakat di Kota Samarinda. Semoga dapat terus ditingkatkan, mau tidak mau, suka tidak suka, siap tidak siap ya kita harus siap dengan perkembangan digitalisasi yang ada,” katanya.