SAMARINDA: Gerakan Pramuka Kalimantan Timur (Kaltim) terus membuktikan eksistensinya melalui berbagai kegiatan pembinaan, salah satunya pelatihan jurnalistik yang digelar Kwarda Kaltim selama lima hari, Rabu 8-12 Oktober 2025.

Agenda ini diikuti peserta dari berbagai Kwartir Cabang (Kwarcab) se-Kaltim dan ditutup pada Minggu pagi di Kantor Kwarda Kaltim.
Ketua Panitia, Agus Purnama sekaligus Hubungan Masyarakat Andalan Kwarda Kaltim menyebut pelatihan ini menjadi kesempatan berharga bagi generasi muda Pramuka, khususnya kalangan Gen Z, untuk mengasah keterampilan menulis dan menyebarluaskan informasi.
“Harapannya nanti supaya adik-adik mampu mensosialisasikan gerakan Pramuka di kwarcab masing-masing. Tantangan Gen Z sekarang salah satunya adalah kemampuan komunikasi, maka dengan pelatihan jurnalistik ini mereka bisa lebih percaya diri,” ujarnya saat ditemui di Studio RRI Samarinda, Jumat, 10 Oktober 2025.
Agus yang kini berusia 72 tahun menegaskan, meski dirinya sudah lansia, semangat untuk terus memacu generasi muda Pramuka tidak pernah padam.
Ia bahkan mengutip pepatah “Scout is Kalimantan East today and tomorrow is better today,” yang berarti Pramuka Kaltim tahun ini harus lebih baik dari tahun sebelumnya, dan tahun depan harus lebih baik lagi.
“Kalau tidak punya semangat menggerakkan Pramuka, kita akan tertinggal oleh zaman, apalagi dengan adanya IKN yang menjadi tantangan berat,” tambahnya.
Agus mengungkapkan, Kwarda Kaltim menyelenggarakan sekitar 107 kegiatan dalam setahun, mulai dari tingkat kabupaten/kota, provinsi, hingga mengikuti event nasional dan internasional.
“Hampir setiap hari ada kegiatan. Ada yang ke Bontang, Sangatta, Berau, Mahulu, hingga Kubar. Semua dilaksanakan dengan gotong royong dan semangat kerja sama yang tinggi,” jelasnya.
Ia juga menekankan, meski ada keterbatasan anggaran, aktivitas Pramuka tetap berjalan.
“Pramuka itu fleksibel, paling enak. Tidak ada dana pun tetap bisa jalan. Lagunya ‘di sini senang, di sana senang’ itu benar adanya. Mau tidur di hutan pun tetap jalan, yang penting semangatnya ada,” ucap Agus.
Menurut Agus, pelatihan jurnalistik ini juga bertujuan membekali peserta agar bisa menyebarkan informasi yang benar dan terhindar dari hoaks.
Ia mencontohkan, Pramuka bisa memberitakan peran mereka dalam mengatasi isu sosial seperti stunting di Penajam Paser Utara (PPU) atau kegiatan sosial lainnya.
“Alangkah indahnya kalau adik-adik mampu menulis berita bahwa Pramuka ikut andil membantu warga. Itu semangat gotong royong yang mahal sekali,” tegasnya.
Kegiatan Pramuka Kwarda Kaltim mendapat dukungan penuh dari berbagai media. Kepala Diskominfo Kaltim sekaligus Wakil Ketua Bidang Kehumasan dan informasi Kwarda Kaltim Muhammad Faisal yang memastikan informasi tentang kegiatan Pramuka tersebar luas di media konvensional maupun digital.
“Berita Kwarda selalu tayang, baik di RRI, media cetak, hingga media daring. Selain website resmi, kita juga aktif di Instagram, Facebook,” ungkap Agus.
Dengan dukungan Pemerintah Provinsi Kaltim, baik secara moril maupun pendanaan, Agus berharap kegiatan seperti pelatihan jurnalistik ini bisa melahirkan kader-kader Pramuka yang tangguh, kreatif, dan mampu berperan sebagai agen informasi positif di tengah masyarakat.
“Pramuka itu luar biasa. Kalau ada kebakaran, kemacetan, atau bencana, mereka selalu siap turun tangan. Inilah perilaku anak muda yang harus terus dibina agar Pramuka tetap menjadi garda terdepan untuk Kalimantan Timur yang aman, damai, dan sejahtera,” tutupnya.