SAMARINDA: Pimpinan Perum Bulog Kantor Wilayah Kalimantan Timur (Kaltim) dan Kalimantan Utara (Kaltara), Mersi Windrayani mengungkapkan pihaknya terus memperkuat infrastruktur distribusi pangan.
Salah satunya melalui pembangunan gudang baru di Kota Bontang.
“Samarinda wilayahnya cukup luas, sehingga perlu ada gudang yang lebih dekat ke titik distribusi. Alhamdulillah, sekarang sedang dibangun gudang di Bontang. Ini kerja sama dengan Pemerintah Kota Bontang,” ujarnya.
Hal itu ia katakan saat menjadi pembicara terkait Perkuat Ketahanan Pangan Lewat Peran Bulog di Kaltimtara di Samarinda, Jumat, 18 Juli 2025.
Ia menyebut, saat ini Bulog memiliki lima cabang aktif.
Tiga di Kalimantan Timur, yakni Samarinda, Paser dan Berau serta dua di Kalimantan Utara.
Cabang Samarinda sendiri membawahi lima kabupaten/kota, termasuk Kota Bontang.
Mersi berharap, pembangunan gudang dengan kapasitas 2.000 ton ini bisa segera rampung agar distribusi beras tidak melulu bergantung dari gudang di Samarinda.
“Selama ini, daerah seperti Kutai Timur dan Kutai Barat mengambil dari Samarinda. Kalau gudang di Bontang selesai, bisa lebih dekat dan efisien,” harapnya.
Dalam kesempatan itu, ia menerangkan Bulog menyediakan dua jenis utama yakni beras medium dan premium.
Adapun beras medium yang sering didistribusikan dikenal dengan nama SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan) dikemas dalam karung 5 kilogram.
Ia menjelaskan, beras premium memiliki tingkat patahan (broken) sekitar 5–10 persen, sementara beras medium sekitar 25 persen.
“Untuk menjaga kualitas, sebelum keluar dari gudang semua beras melalui quality control. Kita pastikan timbangan sudah tera kalibrasi dan kualitasnya sesuai standar,” tegasnya.
Dalam hal ini, Bulog bekerja sama dengan Satgas Pangan untuk melakukan monitoring di pasar maupun ke agen-agen yang menerima distribusi beras.
Setiap agen harus membuat surat pernyataan, salah satunya menyatakan tidak membuka dan mengoplos beras.
Selain itu, Bulog juga terus menyerap hasil produksi lokal.
Tercatat hingga pertengahan tahun ini, Bulog Kaltimtara telah menyerap sekitar 7.800 ton gabah kering panen dari petani lokal di Benua Etam.
“Alhamdulillah, kita juga sudah memiliki stok beras lokal hasil dari penyerapan itu,” pungkasnya.

 
		 
