SAMARINDA : Plt. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) Irhamsyah, mengapresiasi kegiatan Panen Raya Perdana Buah Melon Hidroponik SMAN 14 Samarinda sebagai langkah inovatif SMA untuk terlibat dalam dunia usaha dan dunia industri (DUDI) guna membentuk karakter siswa yang mandiri.
Irhamsyah menyampaikan, terdapat sekitar 13 greenhouse yang telah dibangun di berbagai sekolah di Kalimantan Timur, dengan tujuh di antaranya berlokasi di Samarinda.
Greenhouse ini dikelola oleh SMA yang kini mulai menerapkan program bercocok tanam berbasis hidroponik. Dari 13 sekolah tersebut, enam di antaranya siap untuk melakukan panen, sementara sisanya masih dalam proses persiapan.
“Program ini biasanya lebih dikenal di SMK sebagai bagian dari pendidikan vokasi. Namun, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan mencoba mengarahkan SMA agar turut mendekatkan siswa pada DUDI,” Kata Irhamsyah, Selasa (12/11/2024) SMAN 14 Samarinda.
Kehadiran Pj Gubernur juga menjadi bentuk dukungan terhadap kegiatan ini, yang diharapkan dapat berlanjut dengan proyek penanaman lainnya.
“Kami berterima kasih kepada Pj Gubernur yang telah hadir. Kami berharap ini menjadi langkah awal yang baik dan dapat ditindaklanjuti dengan program penanaman berikutnya,” ujar Irhamsyah.
Irhamsyah mengungkapkan bahwa program ini tidak hanya dilakukan di Samarinda, tetapi juga di beberapa daerah lain seperti Kukar, Paser, Kutim.
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan berencana terus mengembangkan program ini dengan melibatkan lebih banyak sekolah agar siswa semakin siap terjun ke dunia usaha melalui pengalaman praktis.
“Dengan adanya program ini, kami yakin para siswa SMA bisa belajar bagaimana cara mengelola usaha secara langsung, termasuk pemeliharaan tanaman dan proses panen yang baik,” ungkapnya.
Irhamsyah berharap program ini dapat memotivasi siswa untuk terus mengembangkan diri melalui pengalaman di lapangan yang langsung melibatkan mereka dalam kegiatan bercocok tanam dan manajemen pertanian.
Di samping itu, ia menyebutkan bahwa panen ini membuktikan bahwa sekolah mampu menyiapkan siswa dengan keterampilan praktis.
“Kami ingin siswa tidak hanya belajar teori, tetapi juga terampil di lapangan. Semoga mereka semakin siap bersaing dan memiliki karakter kuat di masa depan,” pungkas Irhamsyah.(*)
