SAMARINDA: Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), sekaligus Wakil Ketua Bidang Kehumasan dan Informatika Kwarda Pramuka Kaltim, Muhammad Faisal, menjadi narasumber pada kegiatan Kursus Pengelolaan Dewan Kerja (KPDK) Kwarda Kaltim 2025 dengan tema Style of Leadership.
Kegiatan tersebut berlangsung di Kantor Kwartir Daerah (Kwarda) Pramuka Kaltim, Kamis, 28 Agustus 2025.
Faisal menekankan pentingnya pemahaman kepemimpinan bagi kader muda Pramuka.
Menurutnya, kursus rutin yang digelar Kwarda Kaltim merupakan ruang strategis untuk meningkatkan pengetahuan dan kapasitas pengurus cabang (Kwarcab) se-Kaltim.
“Kepemimpinan ini sangat penting. Pramuka mengkader generasi muda untuk siap menjadi pemimpin,” ucapnya, saat diwawancarai usai mengisi materi.
Menurutnya, sejak awal para peserta harus memahami dasar-dasar kepemimpinan, gaya yang baik maupun yang tidak.
“Walaupun yang saya sampaikan baru kulitnya, harapannya mereka termotivasi untuk terus belajar,” ujar Faisal.
Dalam materinya, Faisal memaparkan delapan gaya kepemimpinan, salah satunya transaksional yang menurutnya memiliki dua sisi: positif dan negatif.
Ia menjelaskan, sisi positif muncul ketika pemimpin mampu memberi motivasi dengan sistem penghargaan (reward).
Namun sisi negatif terjadi jika kepemimpinan justru dijadikan alat untuk meminta imbalan dalam setiap urusan.
“Dulu mungkin dianggap lumrah untuk mempercepat urusan, tapi sekarang itu tidak bisa lagi. Semua sudah ada pengawasan. Kuncinya keterbukaan informasi publik. Kalau memang tidak ada biaya, ya tulis dengan transparan,” tegasnya.
Ia pun mengaitkan gaya kepemimpinan dengan praktik keterbukaan informasi publik.
Faisal menyebut Kaltim berhasil mencatatkan diri sebagai provinsi dengan indeks keterbukaan informasi peringkat tiga nasional pada 2024.
Tak hanya itu Kaltim juga berhasil meraih peringkat 2 Monitoring Evaluasi Keterbukaan Informasi Publik (Monev KIP) di tahun yang sama 2024.
“Mari kita terus gaungkan keterbukaan informasi,” ajaknya.
Ia menambahkan, Tahun 2025, Diskominfo Kaltim punya program go to school dan go to campus agar sejak dini siswa sudah terbiasa dengan keterbukaan.
“Jangan nunggu lulus baru diajari, jadi harus sejak dari sekolah,” ujarnya.
Faisal berharap para kader Pramuka dapat memahami gaya kepemimpinan secara komprehensif agar kelak mampu menjadi pemimpin yang tidak hanya efektif, tetapi juga berintegritas dan terbuka.
Selain itu, Faisal menyinggung pentingnya pemanfaatan kanal pengaduan publik.
Saat ini pemerintah daerah menggunakan sistem nasional SP4N-Lapor.
Ke depan, aplikasi layanan dan pengaduan daerah bernama SAKTI (Satu Akses Kalimantan Timur) juga akan diintegrasikan dengan SP4N-Lapor sesuai arahan Gubernur Kaltim Rudy Mas’ud.