BONTANG : Kapolda Kalimantan Timur (Kaltim) Irjen Pol Nanang Avianto memastikan bahwa pelaksanaan Pilkada serentak yang dijadwalkan pada 27 November 2024 akan berlangsung aman.
“Kami pastikan Pilkada nanti tetap aman. Ini hasil kerja keras kita semua. Jangan sampai perjalanan panjang ini terlukai oleh hal-hal yang tidak penting,” ujar Nanang, Selasa (19/11/2024).
Pernyataan ini menyusul kasus pembunuhan yang menewaskan Rusel (60), warga Muara Kate, Kabupaten Paser, pada Jumat dini hari (15/11/2024).
Kasus pembunuhan Rusel diduga berkaitan dengan aksinya memblokir jalur truk pengangkut batu bara di wilayah Muara Kate.
Nanang menjelaskan, investigasi kasus ini berjalan intensif dengan dukungan teknologi informasi (IT) untuk mempercepat proses pengungkapan.
“Kejadian ini murni kasus kriminal yang sedang kami dalami. Proses penyidikan dan penyelidikan masih berjalan. Kami membutuhkan waktu dan informasi dari masyarakat setempat untuk memperkuat bukti,” jelasnya.
Menurut Kapolda, lokasi kejadian yang terpencil dan waktu kejadian pada dini hari menjadi tantangan tersendiri dalam penyelidikan. Meski demikian, tim dari Polres Paser telah mendapatkan dukungan penuh dari Polda Kaltim untuk mengungkap pelaku di balik insiden ini.
Kapolda Kaltim juga mengimbau masyarakat untuk tidak mengaitkan insiden tersebut dengan agenda politik atau kepentingan tertentu sebelum ada hasil penyelidikan yang pasti.
“Jangan ada spekulasi yang bisa merusak suasana Pilkada. Mari bersama menjaga situasi tetap kondusif,” tegas Nanang.
Ia menekankan kasus ini tidak akan mengganggu persiapan Pilkada, karena aparat telah mempersiapkan segala hal untuk menjaga stabilitas keamanan.
“Kami berkoordinasi dengan semua pihak, termasuk TNI dan Forkopimda. Keterlibatan masyarakat sangat penting untuk membantu aparat menciptakan suasana aman selama Pilkada berlangsung,” tuturnya.
Kapolda menegaskan, pengamanan di wilayah rawan akan ditingkatkan dengan penebalan personel dari Polda Kaltim yang akan disebar ke polres-polres sesuai dengan skala ancaman. Langkah ini melibatkan kerja sama antara TNI, Forkopimda, dan masyarakat.
“Kami sudah melakukan penebalan personel, dan pengamanan akan berjalan paralel dengan proses penyidikan kasus di Muara Kate. Kami bekerja profesional demi menjaga keamanan masyarakat,” tambahnya.
Selain itu, analisis ancaman keamanan telah dilakukan untuk menentukan wilayah dengan potensi kerawanan tinggi. Strategi pengamanan berlapis pun telah disiapkan untuk mengantisipasi segala kemungkinan gangguan selama proses Pilkada.(*)