JAKARTA: Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Integrasi Transportasi dan Multimoda (Ditjen Intram) menyatakan komitmennya untuk mendukung pengembangan layanan transportasi di wilayah terluar Indonesia.
Hal ini disampaikan usai menerima audiensi Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Supiori, Provinsi Papua, di Jakarta, Kamis, 10 Juli 2025.
Direktur Jenderal Intram, Risal Wasal, menjelaskan bahwa pertemuan ini menjadi bagian dari upaya menginventarisasi kendala dan peluang dalam pengembangan sistem integrasi transportasi multimoda secara nasional, terutama di daerah 3TP (terdepan, terluar, tertinggal, dan perbatasan).
“Kabupaten Supiori memiliki potensi sumber daya alam seperti kopra, sagu, dan ikan yang sangat besar. Namun masih terkendala sarana prasarana dan keterbatasan akses transportasi,” ujar Risal.
Ia menegaskan, Ditjen Intram akan berupaya mendorong integrasi transportasi darat, laut, dan udara guna memperlancar distribusi logistik dan menekan disparitas harga barang di Supiori.
“Kami akan tindak lanjuti audiensi ini dengan pembahasan yang lebih komprehensif, termasuk memetakan kemungkinan menghadirkan investor untuk mengelola hasil laut Supiori,” tambahnya.
Sementara itu, Bupati Supiori, Heronimus Mansoben, menyampaikan langsung sejumlah keluhan terkait kondisi transportasi di wilayahnya.
Ia mengungkapkan bahwa terminal dan pelabuhan yang ada belum layak, layanan bus masih terbatas, dan masyarakat masih bergantung pada bandara di Kabupaten Biak.
“Kami datang untuk curhat dan berharap ada kesetaraan layanan dengan wilayah lain. Terminal kami belum standar, pelabuhan belum bisa disinggahi dengan baik, dan bandara masih bergabung dengan Biak,” tutur Heronimus.
Ia juga menyoroti sulitnya akses air bersih di wilayah Supiori.
“Air kemasan sangat mahal. Masyarakat hanya mengandalkan air hujan yang direbus untuk konsumsi harian,” ujarnya.
Kabupaten Supiori merupakan daerah pemekaran dari Kabupaten Biak, dengan sebagian besar wilayahnya berbatasan langsung dengan pulau-pulau kecil dan negara tetangga, seperti Filipina di Pulau Mapia.
Langkah integrasi layanan transportasi ini juga disebut selaras dengan arahan Presiden RI agar pembangunan nasional lebih memperhatikan daerah 3TP sebagai prioritas pengembangan infrastruktur dan ekonomi daerah.
Wakil Bupati Supiori, Sahrul Hasanudin Nunsi, Kepala Dinas Perhubungan Supiori, serta jajaran Bappeda turut hadir dalam audiensi tersebut bersama para pejabat dari Ditjen Intram.
Di akhir pertemuan, Bupati Heronimus berharap agar Kemenhub dapat menindaklanjuti hasil diskusi secara nyata di lapangan.
“Kami percaya pemerintah pusat melalui Ditjen Intram bisa membuka jalan bagi masyarakat Supiori untuk mengakses transportasi yang layak, baik darat, laut, maupun udara,” tutupnya.