SAMARINDA: Ketegangan geopolitik di kawasan Timur Tengah berdampak langsung pada program perjalanan ibadah gratis bagi umat Kristiani di Kalimantan Timur (Kaltim).
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim melalui program Gratispol menunda keberangkatan peserta yang dijadwalkan melaksanakan perjalanan religi ke Israel.
Penundaan tersebut dipicu oleh penutupan sejumlah wilayah udara di kawasan Timur Tengah, menyusul eskalasi konflik antara Iran dan Israel.
Berdasarkan data dari Board of Airline Representatives Indonesia (Barindo), wilayah Flight Information Region (FIR) yang ditutup meliputi FIR Cairo, Tel Aviv, Baghdad, Suriah, Tehran, Bahrain, hingga Doha.
Akibatnya, sejumlah penerbangan internasional dari dan menuju Indonesia terdampak.
Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Setdaprov Kaltim, Dasmiah, mengonfirmasi bahwa keberangkatan program ibadah Kristen untuk sementara waktu ditunda.
Meski demikian, ia memastikan seluruh proses administrasi tetap berjalan sebagaimana mestinya.
“Perjalanan ibadah Kristen ke Israel masih kami tunda. Saat ini kita melihat situasi karena masih terjadi ketegangan di Timur Tengah. Masih banyak waktu, mudah-mudahan bisa segera melandai,” ujar Dasmiah saat diwawancarai, Senin, 7 Juli 2025.
Ia menjelaskan bahwa pembuatan rekening untuk peserta tetap dilaksanakan.
Para peserta juga diberikan kebebasan memilih biro perjalanan (travel) yang telah bekerja sama dan mengajukan proposal kepada pihak pemerintah.
“Mereka memilih travel sendiri yang sudah memasukkan proposal, Kesra tidak menunjuk. Saat penerbangan dibuka, mereka bisa langsung berangkat,” katanya.
Sementara itu, program Gratispol untuk marbot dan penjaga rumah ibadah bagi umat Muslim tetap berjalan sesuai jadwal.
Saat ini, proses pembukaan rekening, pengurusan paspor, serta vaksinasi seperti meningitis dan polio tengah berlangsung serentak di seluruh kabupaten/kota se-Kaltim.
“Insyaallah di Agustus sudah bisa berangkat umrah. Kita targetkan sekitar 800 orang bisa berangkat tahun ini,” tambah Dasmiah.
Pemprov Kaltim juga telah resmi menetapkan 880 orang penerima perjalanan ibadah Gratispol 2025, baik umrah bagi marbot masjid maupun perjalanan religi bagi penjaga rumah ibadah non-Muslim.
Penetapan ini tertuang dalam Keputusan Gubernur Kaltim Nomor 100.3.3.1/K.157/2025, yang ditandatangani Rudy Mas’ud pada 24 Juni 2025.
Jumlah marbot dan penjaga rumah ibadah di Kaltim saat ini mencapai 3.187 orang, dengan rincian Islam 2.597 orang, Kristen 389 orang, Katolik 144 orang, Hindu 19 orang, Buddha 22 orang dan Khonghucu 16 orang.
Adapun alokasi 880 penerima program tahun tersebar di 10 kabupaten/kota, yaitu Kota Samarinda 87 orang, Kota Bontang 48 orang, Kota Balikpapan 111 orang, Kabupaten Berau 60 orang, Kabupaten Kutai Timur 124 orang, Kabupaten Kutai Kartanegara 203 orang, Kabupaten Kutai Barat 49 orang, Kabupaten Mahakam Ulu 8 orang, Kabupaten Penajam Paser Utara 55 orang dan Kabupaten Paser 135 orang
Total anggaran untuk pelaksanaan program Gratispol ibadah 2025 mencapai Rp32 miliar.
Sebelumnya, sejumlah marbot dan penjaga rumah ibadah non-Muslim telah menerima penghargaan berupa perjalanan religi gratis yang diserahkan langsung Gubernur Kaltim, Rudy Mas’ud, pada 25 Juni 2025 di Convention Hall Sempaja.
Dasmiah menegaskan bahwa program Gratispol tidak dibatalkan, melainkan hanya ditunda demi keselamatan dan kenyamanan peserta.
Ia menekankan bahwa semangat pemerataan dan toleransi tetap menjadi komitmen Pemprov Kaltim dalam pelaksanaan program ini.
“Bukan berarti batal, hanya tertunda. Nanti tetap akan dilanjutkan, insyaallah,” tegasnya.
Program Gratispol (Perjalanan Religi) merupakan salah satu program unggulan Gubernur Kaltim dalam memberikan dukungan nyata kepada penjaga rumah ibadah lintas agama.
Pemerintah provinsi memastikan bahwa umat dari berbagai keyakinan mendapatkan kesempatan yang sama untuk melaksanakan perjalanan suci sesuai agama masing-masing. (Adv/diskominfokaltim)
Editor: Emmi