

SAMARINDA : Ketua Komisi III DPRD Kota Samarinda Deni Hakim Anwar meminta perusahaan tambang yang beroperasi di Samarinda agar menyalurkan CSRnya dengan membantu Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). Sebagaimana diketahui bersama, salah satu indikator bencana terjadi karena adanya tambang.
“Kami ingin mereka ada sinergi, mungkin bisa membantu BPBD yang biasanya ada keterbatasan unit alat berat untuk digunakan ketika ada longsor. Kami harapkan perusahaan tambang bisa kontribusi misal patungan dari 1/2 perusahaan membantu satu unit eskavator atau doser,” tuturnya di Kantor DPRD Kota Samarinda, Jalan Basuki Rahmat, Kamis, 20 Maret 2025.
Baginya, pengendalian banjir tak bisa hanya melihat dari hilirnya saja. Di hilir, Pemerintah sudah melakukan perbaikan drainase dan lainnya. Namun di hulu perusahaan tambang perlu melalukan pemerliharaan void (lubang bekas tambang).
“Karena salah satunya void ini yang nantinya kita takutkan menjadi sumbangsih terbesar ketika terjadi banjir. Kalau jebol void itu otomatis menimbulkan banjir,” sebutnya.
Hal ini juga berkaitan dengan anggaran pemerintah daerah. Jika hulu berkontribusi maka otomatis dari sisi hilir tidak perlu terlalu repot lagi.
“Artinya mereka harus melakukan perawatan terhadap pola penambangan. Ini yang harus betul betul mereka laksanakan sesuai mekanisme atau kaidah penambangan yang betul,” tegasnya.
Diakuinya, saat melakukan sidak ke beberapa perusahaan tambang masih ada yang belum melakukan reklamasi namun sedang tahap penutupan void.
“Karena kan gak mungkin begitu ditutup langsung ditanami. Jadi mereka lagi tahap menutup void dan mungkin dalam beberapa waktu ke depan mereka akan revegetasi,” ucapnya.
“Mereka coba bebenah dari void itu tadi. Voidnya ada yang 17 dan baru ditutup sekitar 5 atau 7 void. Masih ada 11 void lagi dan ini mereka bertahap, mungkin mereka target dalam satu tahun melakukan penutupan 2 void,” sambungnya.
Selain itu, ia juga meminta agar perusahaan menyalurkan CSR ke Dinas Lingkungan Hidup (DLH).
“Saat ini kita ketahui DLH memiliki armada hidup segan mati tak mau. Dari 86 unit hanya 20 unit yang kondisinya masih bagus,” jelasnya.
Deni mendorong partisipasi perusahaan tambang membantu pemerintah meremajakan unit transportasi untuk mengangkut sampah dengan mengadakan kendaraaan.