KALTENG: Koperasi Sekunder Karya Sawit Mandiri Jaya (KSMJ) resmi didirikan oleh tujuh koperasi primer dengan tujuan membangun pabrik Crude Palm Oil (CPO) berbasis konsolidasi masyarakat. Total lahan yang tergabung mencapai 6.000 hektare.
Langkah ini merupakan bagian dari upaya Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop) dalam mendorong program hilirisasi kelapa sawit melalui koperasi sekunder di Kalimantan Tengah.
Deputi Pengembangan Usaha Koperasi Kemenkop, melalui Asisten Deputi Pengembangan Produksi Elviandi, menyatakan bahwa inisiatif tersebut ditujukan untuk memberikan nilai tambah sekaligus kepastian pasar bagi pekebun sawit.
“Harapannya, Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (Kopdes Merah Putih) yang bergerak di sektor sawit dapat terlibat dalam rantai pasok sawit nasional yang berkelanjutan,” ujar Elviandi dalam keterangannya, Minggu, 28 September 2025.
Menurutnya, ada sejumlah langkah penting yang perlu diperhatikan untuk mewujudkan hilirisasi komoditas unggulan bagi Kopdes Merah Putih di Kabupaten Kotawaringin Barat. Di antaranya peningkatan kapasitas produksi melalui penerapan teknologi pengolahan tepat guna agar produk memiliki nilai tambah lebih tinggi.
Selain itu, penguatan kapasitas pengurus Kopdes Merah Putih juga menjadi prioritas. “Langkah ini didukung dengan kehadiran Pendamping Usaha (Business Assistant) untuk seluruh Kopdes Merah Putih, khususnya di Kabupaten Kotawaringin Barat,” jelasnya.
Ia menambahkan, digitalisasi juga harus didorong. Dari 94 Kopdes Merah Putih yang sudah terdata, sebanyak 21 koperasi masih perlu segera mendaftar dalam sistem Simkopdes sebagai pintu masuk akses pembiayaan.
“Untuk itu, setiap koperasi perlu memiliki rencana bisnis dan proposal yang sesuai dengan potensi desa,” lanjutnya.
Elviandi menegaskan pentingnya dukungan dari berbagai pihak, mulai dari Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB), Agriterra, pemerintah daerah, hingga kementerian terkait, agar KSMJ dapat menjadi salah satu proyek percontohan (piloting) program hilirisasi berbasis kelapa sawit.
“Yang tak kalah penting adalah standarisasi produk Kopdes Merah Putih untuk menjamin mutu agar mampu bersaing di pasar,” ucapnya.
Kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Pengembangan Usaha Kopdes Merah Putih melalui Hilirisasi Komoditas Unggulan digelar di Kabupaten Kotawaringin Barat. Bimtek ini diikuti secara luring oleh 60 Kopdes Merah Putih, Koperasi Sekunder KSMJ, tujuh koperasi primer, serta lebih dari 40 koperasi lainnya secara daring.
“Pelaksanaan kegiatan ini bertujuan memperkuat pemahaman pengurus dan anggota Kopdes Merah Putih dalam mengidentifikasi serta mengembangkan usaha berbasis hilirisasi komoditas unggulan daerah,” kata Elviandi.
Menurutnya, kegiatan ini juga diharapkan dapat menentukan proyek percontohan (piloting) dalam mendorong program hilirisasi di tingkat desa. Lebih jauh, Bimtek ini diharapkan mampu meningkatkan kapasitas pengurus Kopdes Merah Putih dalam mengembangkan potensi hilirisasi komoditas yang berkontribusi besar pada pertumbuhan ekonomi desa dan kelurahan.
Sebagaimana diketahui, Kabupaten Kotawaringin Barat memiliki potensi kelapa sawit yang besar. Pembangunan pabrik CPO diprioritaskan karena produk ini dapat diolah lebih lanjut menjadi minyak goreng kemasan, sabun, kosmetik, hingga energi biomassa.
“Selain sawit, terdapat pula potensi komoditas lain yang bisa dikembangkan melalui Kopdes Merah Putih,” pungkas Elviandi.