KUBAR: Wakil Gubernur (Wagub) Kalimantan Timur (Kaltim) Seno Aji berharap Kabupaten Kutai Barat (Kubar) bisa menjadi pilar utama dalam mewujudkan kemandirian pangan daerah.
Untuk itu, ia meminta lahan gerak teknologi pertanian seluas 5 hektare yang digunakan selama Pekan Daerah (Peda) XI Petani Nelayan Provinsi Kaltim Tahun 2025 dapat dijadikan kawasan agro wisata edukatif yang berkelanjutan.
Hal itu, sebab Seno menilai kawasan tersebut sangat potensial untuk menjadi destinasi wisata pertanian yang mendidik dan memberdayakan masyarakat.
“Saya minta lahan gerak teknologi pertanian itu tidak dibongkar setelah Peda selesai. Jadikan kawasan ini menjadi agro wisata,” ujarnya.
Hal itu ia katakan pada Penutupan Peda XI Petani Nelayan Provinsi Kaltim Tahun 2025 yang digelar sejak 21 hingga 27 Juni 2025 di Barong Tongkok, Kabupaten Kutai Barat, Jumat 27 Juni 2025.
Selain itu, ia juga menginginkan lahan potensial pangan yang tersedia seluas 113 ribu hektare serta lahan pertanian eksisting seluas 3 ribu hektare di Kutai Barat bisa ditingkatkan menjadi 11 ribu hektare untuk lahan pertaniannya pada tahun 2026.
“Dengan peningkatan ini, kita menargetkan tahun 2026 Kalimantan Timur sudah bisa swasembada beras. Ini ambisi besar, tapi sangat mungkin dicapai jika seluruh kabupaten/kota turut bergerak bersama,” yakinnya.
Dalam kesempatan itu, Wagub mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada panitia dan tuan rumah Kutai Barat yang telah bekerja keras menyukseskan Peda dengan penuh semangat gotong royong dan komitmen dalam mendukung kemajuan sektor pertanian dan perikanan di Kaltim.
Dirinya juga memotivasi seluruh peserta Peda Petani Nelayan untuk terus semangat dan berinovasi dalam mengembangkan potensi pertanian dan perikanan. Ia pun menekankan pentingnya peran petani dan nelayan dalam mewujudkan Kaltim yang mandiri dan swasembada pangan.
“Saya bangga melihat semangat para peserta. Terus tingkatkan keterampilan dan jangan cepat puas. Kalian adalah tulang punggung dalam mewujudkan kemandirian pangan di daerah kita,” tuturnya.
Ia berharap, Peda XI ini menjadi momentum penting dalam memperkuat sinergi antar-petani dan nelayan se-Kaltim sebagai ajang tukar pengalaman, teknologi dan inovasi di sektor pertanian dan perikanan.
“Kita harus menjadi kekuatan yang solid untuk mendukung Kaltim yang berdaulat pangan. Mulai dari sekarang, kita siapkan infrastruktur, teknologi, dan SDM yang mendukung,” serunya.
Bupati Kutai Barat Frederick Edwin turut mengapresiasi seluruh panitia penyelenggara, aparat pemerintah serta pihak-pihak terkait yang telah bekerja keras demi kelancaran dan kesuksesan Peda ke XI Petani Nelayan Kaltim.
“Apresiasi juga saya sampaikan kepada para peserta yang telah aktif berpartisipasi, berbagi pengalaman, dan menunjukkan hasil terbaiknya,” ucapnya.
Ditandai pemukulan gimar secara bersama-sama, penutupan Peda XI Kubar berlangsung meriah, dirangkai dengan penyerahan piagam penghargaan dan piala bergilir kepada juara umum Kabupaten Kutai Batat, penampilan tarian dari tuan rumah serta penyerahan bendera petaka Peda KTNA kepada ketua KTNA Kabupaten Paser yang akan menjadi tuan rumah penyelenggara tahun 2028. (Adv/diskominfokaltim)
Editor: Emmi