KUKAR : Kunjungan wisatawan di sejumlah destinasi wisata milik Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) melonjak drastis saat libur Lebaran ini.
Di Museum Mulawarman, misalnya, jumlah pengunjung berkisar antara 500-700 orang per hari saat libur Lebaran. Padahal, pada momentum di luar libur Hari Raya Idulfitri hanya sekitar 100-150 orang rata-rata per hari.
Kepala Tata Usaha UPTD Museum Mulawarman Sugiyono menilai lonjakan kunjungan ke destinasi wisata edukasi ini dampak dari kebijakan pemprov. Terutama, yang menggratiskan pengunjung di seluruh destinasi wisata yang merupakan aset provinsi.
Ia memprediksi, tingginya antusiasme wisatawan ke museum yang berlokasi di Tenggarong, Kutai Kartanegara (Kukar) akan berlangsung hingga Juni mendatang. Hal ini sesuai batas akhir kunjungan gratis ke sejumlah lokasi wisata milik pemprov.
Lebih lanjut Sugiyono menerangkan, lonjakan pengunjung Museum Mulawarman juga dari wisatawan mancanegara, yakni Brunei Dasussalam.
“Mereka sangat terkesan dengan pelayanan kami dan merasa disambut hangat. Petugas kami pun siap memberikan edukasi dengan antusias kepada setiap pengunjung,” ujar Sugiyono di Tenggarong Kukar, Sabtu, 5 April 2025.
Menurutnya, langkah Pemprov Kaltim ini efektif. Terutama dalam menjangkau kalangan pelajar, keluarga, hingga wisatawan luar negeri.
Ia memaparkan, pengelola museum telah melakukan penataan ulang ruang pameran guna menciptakan pengalaman berkunjung yang lebih nyaman dan menarik.
Di beberapa titik strategis, kini juga tersedia kios informasi yang mempermudah pengunjung dalam memahami konteks sejarah dan nilai budaya dari koleksi yang dipamerkan.
Sugiyono menegaskan, pihaknya akan terus mendorong inovasi dan kualitas layanan agar Museum Mulawarman menjadi tempat belajar yang menyenangkan sekaligus inspiratif.
“Kami ingin pengunjung merasa puas dan membawa pulang pengalaman bermakna. Ini adalah bentuk tanggung jawab kami sebagai bagian dari upaya pelestarian budaya bangsa,” tegasnya.
Sebagai informasi, ada lebih dari 5.000 koleksi mulai dari artefak arkeologi, etnografi, hingga seni dan sejarah lokal di Museum Mulawarman.
Koleksi unggulan seperti singgasana kerajaan, patung Lembuswana, senjata Suku Dayak dan keramik Dinasti Cina menjadi daya tarik utama bagi pengunjung.
Ia menambahkan, sebagai wujud keseriusan pemerintah dalam menghadirkan layanan publik berbasis teknologi, Museum Mulawarman meluncurkan aplikasi dan situs web resmi.
Tujuannya, mempermudah pengunjung mengakses informasi, merencanakan kunjungan, hingga mengikuti agenda pameran secara digital.
“Inovasi digital ini menjadi langkah maju dalam memperluas jangkauan museum secara nasional dan global,” pungkasnya.