
BONTANG : Anggota Komisi III DPRD Bontang, Abdul Samad, mengadakan sidak infrastruktur di Kelurahan Bontang Kuala pada hari Senin (5/6/2023).
Sidak ini merupakan upaya untuk mengungkap kondisi fasilitas umum yang rusak di kawasan tersebut.
Dalam kegiatan tersebut, Abdul Samad didampingi oleh jajaran Komisi III DPRD Bontang serta pihak terkait.
Bontang Kuala, yang dikenal sebagai kawasan wisata di Kota Taman, sedang mengalami banyak masalah terkait fasilitas yang rusak.
DPRD menilai bahwa Pemerintah Kota Bontang kurang memberikan perhatian yang memadai terhadap kawasan tersebut.
Abdul Samad mengungkapkan keprihatinannya, “Kondisinya sangat mengkhawatirkan, ada beberapa fasilitas umum seperti jalan dan panggung adat yang mengalami kerusakan berat.”
Ia juga menambahkan bahwa Pemerintah Kota Bontang seakan menutup mata terhadap kondisi yang ada, padahal keluhan dan usulan perbaikan fasilitas umum tersebut telah sering disampaikan oleh masyarakat setempat.
Ia menanyakan pertanggungjawaban pemerintah terkait hal ini, “Bontang Kuala selalu diperkenalkan sebagai lokasi wisata. Namun, jika kita melihat kondisinya sekarang, banyak fasilitas umum yang mengalami kerusakan. Apa yang menjadi prioritas pemerintah dalam hal ini?”
Meskipun demikian, Abdul Samad tetap meminta Pemerintah Kota Bontang untuk segera melakukan perbaikan dan menjadikan program ini sebagai prioritas pemerintah daerah yang telah lama dinanti oleh masyarakat.
Selain itu, Dian Nur Afianto, Perencana Ahli Muda Bapelitbang Kota Bontang, memberikan penjelasan terkait perbaikan infrastruktur di destinasi wisata Bontang Kuala. Menurutnya, rencananya perbaikan tersebut akan dilakukan pada tahun 2024 dengan alokasi anggaran sebesar 4,5 miliar rupiah untuk perbaikan anjungan Bontang Kuala.
Namun, kemungkinan anggaran tersebut akan dibagi dengan proyek pulau beras basah senilai 1 miliar rupiah.
Hal ini telah masuk dalam usulan musyawarah perencanaan pembangunan (musrenbang) yang dilakukan sebelumnya.
Selain itu, untuk musrenbang tingkat kelurahan, anggaran sebesar 6 miliar rupiah telah disepakati untuk perbaikan infrastruktur di 3 kecamatan, dengan masing-masing kelurahan mendapatkan alokasi anggaran tersebut.
Dalam Kecamatan Bontang Utara, Kelurahan Bontang Kuala memiliki 6 usulan perbaikan yang akan diakomodasi.
Diantaranya adalah pengadaan di TK ABA, pelebaran jalan di RT 4, WC umum di panggung RT 2, pengadaan lampu penerangan jalan umum, pagar pengamanan, dan peningkatan SDM.
Dalam penjelasannya, Dian Nur Afianto menyatakan, “Pertama, kami akan mengalokasikan dana untuk pengadaan fasilitas di TK ABA.
Selain itu, juga akan dilakukan pelebaran jalan di RT 4 serta peningkatan WC umum di panggung RT 2.
Selain itu, kami akan mengadakan pengadaan lampu penerangan jalan umum, memasang pagar pengamanan, dan melakukan peningkatan sumber daya manusia di kelurahan ini.”
Dengan alokasi anggaran yang telah disepakati, diharapkan fasilitas umum di Bontang Kuala dapat segera diperbaiki.
Hal ini akan meningkatkan kualitas dan keamanan kawasan wisata yang menjadi daya tarik utama bagi wisatawan maupun masyarakat lokal.
Namun, masih ada keprihatinan terkait lambatnya respons Pemerintah Kota Bontang dalam menangani lokasi eks kebakaran di Bontang Kuala sejak tahun 2019.
Hingga saat ini, belum ada tindakan yang dilakukan untuk memulihkan kawasan tersebut. Masalah banjir rob yang seringkali dikeluhkan oleh masyarakat juga belum mendapatkan perhatian yang memadai. (*)