SAMARINDA: Aulia Rahman Basri dan Rendi Solihin resmi menjabat sebagai Bupati dan Wakil Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) periode 2025–2030.
Prosesi pelantikan yang berlangsung di Pendopo Odah Etam, Samarinda, Senin 23 Juni 2025 pagi pukul 07.30 WITA, dipimpin langsung Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Rudy Mas’ud, mewakili Menteri Dalam Negeri.
Momentum ini menandai babak akhir dari dinamika panjang Pilkada Kukar yang sempat memasuki ranah hukum hingga ke Mahkamah Konstitusi (MK).
Pasangan ini terbentuk setelah MK mendiskualifikasi calon petahana Edi Damansyah, yang membuat partai pengusung harus menunjuk Aulia sebagai pengganti.
Sedangkan Rendi tetap maju sebagai calon wakil bupati.
Pemungutan Suara Ulang (PSU) yang digelar pada 19 April 2025 berjalan damai, tertib, dan minim gesekan.
Ini menjadi bukti bahwa demokrasi bisa berlangsung tanpa gaduh. Sebanyak 374.371 suara sah tercatat, dengan pasangan Aulia–Rendi memperoleh kemenangan mutlak sebanyak 209.905 suara.
Sementara pasangan Dendi Suryadi–Alif Turiadi meraih 105.073 suara, dan Awang Ya’coub Luthman–Jaiz memperoleh 51.536 suara. Sisanya, sebanyak 7.857 suara dinyatakan tidak sah.
Koalisi PDI Perjuangan, Partai Demokrat, dan Partai Gelora yang mengusung Aulia–Rendi, akhirnya kembali memenangi kontestasi.
Dalam sambutannya usai melantik, Rudy Mas’ud mengucapkan selamat kepada pasangan Aulia–Rendi atas amanah yang telah diterima dari rakyat Kukar.
Ia menegaskan bahwa kepercayaan ini harus dijalankan dengan penuh komitmen, dedikasi, dan integritas.
“Atas nama Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur, kami ucapkan selamat bertugas kepada Bupati dan Wakil Bupati Kukar. Semoga amanah ini dijalankan dengan penuh keberanian untuk melakukan terobosan demi kemajuan dan kesejahteraan masyarakat,” ucap Rudy.
Ia menekankan pentingnya keberanian kepala daerah untuk tidak hanya menjalankan rutinitas, tetapi membuat perubahan konkret yang menyentuh kebutuhan dasar rakyat.
Salah satu sorotan utama adalah persoalan infrastruktur, khususnya kondisi jalan kabupaten.
“Saya minta kepada Bupati dan jajaran agar melakukan semenisasi jalan-jalan yang rusak. Aspal kita rawan banjir, dan alat berat dari pertambangan membuat jalan kita rusak parah. Kalau bisa, alat berat dibawa lewat sungai, jangan pakai jalan darat,” tegas Rudy.
Ia juga meminta kepada Kapolres, Dishub, dan pihak-pihak terkait agar turut mengawasi penggunaan jalan oleh kendaraan industri berat.
Sebab, menurutnya, kerusakan jalan kerap menjadi sasaran kritik kepada kepala daerah, padahal penyebabnya bukan dari aktivitas pemerintahan.
Rudy juga menyinggung pentingnya sinkronisasi visi misi pembangunan antara Pemkab Kukar dan Pemprov Kaltim.
Ia menyebut bahwa sebelum pelantikan, telah dilakukan koordinasi dengan tim Aulia–Rendi, dan visi keduanya telah selaras dengan arah pembangunan provinsi.
“Kukar ini kabupaten yang strategis, besar, dan tua di Kalimantan Timur. Bahkan sebagian wilayahnya masuk dalam kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN). Ini peluang emas sekaligus tantangan,” ujar Rudy.
Ia menekankan bahwa Kukar memiliki potensi luar biasa, baik dari sektor migas, pertambangan, perkebunan, pertanian, kehutanan, perikanan, hingga pariwisata dan budaya.
Oleh karena itu, Rudy berharap Kukar bisa menjadi epicentrum pertumbuhan ekonomi baru di Kaltim.
Gubernur juga berpesan agar seluruh program daerah berpihak pada kebutuhan rakyat, khususnya di bidang pendidikan, kesehatan, lapangan kerja, dan perlindungan sosial.
Ia juga meminta agar program prioritas provinsi seperti GratisPol dan JosPol bisa disinergikan langsung di Kukar.
Pelantikan ini turut diikuti oleh pengukuhan Ketua Tim Penggerak PKK Kukar, Ketua TP Posyandu, Ketua Dekranasda, dan Bunda PAUD Kukar masa bakti 2025–2030.
Dalam kesempatan itu, Rudy menyampaikan pentingnya peran organisasi-organisasi tersebut dalam mendorong pembangunan berbasis keluarga.
Ia menyebut PKK sebagai organisasi paling dekat dengan masyarakat karena menyentuh langsung aspek kehidupan keluarga.
“Tidak ada organisasi yang lebih rinci dan menyentuh langsung masyarakat seperti PKK. Mulai dari gizi, ekonomi keluarga, pelestarian lingkungan, hingga pendidikan anak. Ini motor penggerak pembangunan yang sangat penting,” katanya.
Ia berharap TP PKK, Dekranasda, dan Bunda PAUD Kukar aktif membina dan mendampingi masyarakat, terutama dalam menciptakan generasi emas Kukar yang sehat, cerdas, dan berkarakter.
Menutup sambutannya, Gubernur Rudy menyampaikan pesan khusus kepada Aulia dan Rendi untuk selalu menjaga integritas dan menjauhkan diri dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme.
“Satu hal yang ingin kami tekankan secara khusus: jangan pernah menyalahgunakan kekuasaan. Pemerintah yang bersih, transparan, dan akuntabel adalah pondasi utama kemajuan. Lebih baik kita sederhana tapi terhormat daripada mewah tapi menghianati rakyat,” tegas Rudy.
Ia juga mengutip pesan Presiden RI bahwa jabatan adalah amanah, bukan alat kepentingan pribadi. Pemerintahan harus menjadi jalan pengabdian, bukan komoditas kekuasaan.
“Selamat bertugas kepada Bupati dan Wakil Bupati Kukar. Semoga Allah SWT senantiasa membimbing langkah kita semua menuju Kukar yang maju, adil, dan sejahtera,” pungkasnya. (Adv/diskominfokaltim)
Editor: Emmi