
BONTANG : Pemerintah Kota (Pemkot) Bontang mendapat angin segar dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Timur (Kaltim) yang memberikan bantuan keuangan (bankeu) sebesar Rp132 miliar.
Dana tersebut akan dialokasikan untuk pembangunan infrastruktur dan penanganan stunting dalam anggaran perubahan tahun ini.
Anggota Komisi A DPRD Bontang Muhammad Yusuf menyatakan pentingnya pemanfaatan anggaran secara efektif melalui perencanaan matang dan pemetaan kebutuhan yang rinci.
Menurut Yusuf, setiap program infrastruktur dan stunting perlu dijalankan secara bertahap agar dana yang dikeluarkan benar-benar tepat sasaran dan bermanfaat bagi masyarakat.
“Pemetaan yang jelas itu sangat penting, dan harus dilakukan bertahap, step by step. Gak bisa kita langsung serempak, karena ini melibatkan banyak pihak,” ujarnya, Senin (28/10/2024).
Lebih jauh, Yusuf menyoroti pentingnya perhatian terhadap kesehatan ibu dalam upaya menekan angka stunting.
“Kalau stunting mau ditangani dengan baik, harus dimulai dari sebelum anak lahir, dari ibunya dulu. Gak bisa kita salahkan anak-anak yang lahir dalam kondisi stunting, apalagi ini sudah turun temurun,” tegasnya.
Dalam rangka mendukung keberlanjutan program-program ini, Yusuf menyatakan bahwa Komisi A siap memberikan dukungan penuh bagi Pemkot Bontang, khususnya dalam penyusunan anggaran tahun 2025.
Dengan anggaran yang lebih komprehensif, Pemkot Bontang diharapkan dapat menangani masalah infrastruktur dan kesehatan masyarakat secara lebih maksimal.
“Insyaallah nanti kita bantu dalam penyusunan anggaran 2025, termasuk untuk infrastruktur dan stunting,” ucap Yusuf.
Diharapkan, dengan adanya bankeu ini, berbagai permasalahan infrastruktur dan stunting yang selama ini dihadapi masyarakat Kota Bontang dapat segera teratasi.(*)