
Bontang – Beberapa titik lokasi di Kota Bontang menjadi wilayah rawan banjir, baik itu banjir air kiriman, banjir karena hujan deras maupun banjir rob. Karena hal tersebut, Komisi III DPRD Bontang meminta Pemkot Bontang melakukan penanganan sedini mungkin agar wilayah yang terdampak tidak semakin melebar.

Ketua Komisi III DPRD Kota Bontang Amir Tosina menegaskan dalam upaya tersebut memerlukan keterlibatan seluruh stakeholder baik pemerintah, masyarakat maupun perusahaan yang beroperasi dalam daerah.
“Masyarakat di beberapa kelurahan sudah berinisiatif untuk pembuatan tanggul. Nah sekarang tinggal bagaimana untuk mendorong perusahaan-perusahaan di Kota Bontang untuk ikut andil dalam penanganan banjir,” kata Amir Tosina dalam Rapat Paripurna Pertanggungjawaban APBD 2021 oleh Wali Kota Bontang, Senin (30/5/2022).
Pengikutsertaan perusahaan dalam penanganan banjir dikarenakan persoalan anggaran daerah yang minim.
“Jadi tidak salah untuk meminta bantuan perusahaan-perusahaan ini,” sebutnya.
Dirinya berharap pemerintah segera membangun komunikasi melalui program CSR-nya, sebab anggaran bantuan dari perusahaan akan lebih efektif digunakan untuk penanganan banjir.
“Semua jenis bantuan baik adanya, tapi yang lebih darurat saat ini adalah penanganan banjir sehingga bagaimana kita arahkan anggaran itu ke penanganan banjir,” tuturnya.
Menanggapi hal tersebut, Wali Kota Bontang Basri Rase menyatakan bahwa pihaknya siap membangun komunikasi dengan perusahaan-perusahaan tersebut dalam waktu dekat.
“Ini merupakan masukan yang baik, yang tentu akan kami tindaklanjuti segera,” singkatnya.
