SAMARINDA : Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) berhasil merealisasikan pendapatan daerah sebesar Rp21,6 triliun pada tahun 2024, melampaui target yang telah ditetapkan sebesar Rp21,2 triliun dengan surplus sekitar Rp351 miliar.

Capaian ini mencerminkan pengelolaan yang efektif dari berbagai sumber pendapatan, sekaligus menunjukkan kolaborasi yang solid antara pemerintah daerah, dunia usaha, dan masyarakat.
Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kaltim Ismiati menyampaikan apresiasi atas capaian tersebut.
“Realisasi ini merupakan hasil kerja bersama yang solid antara pemerintah daerah, masyarakat, dan dunia usaha telah mendukung penuh berbagai kebijakan yang kita terapkan,” ucapnya saat Jumpa Pers di Ruang Wiek Diskominfo Kaltim, Jumat (20/12/2024).
Pendapatan daerah Kaltim tahun ini bersumber dari berbagai sektor. Kontribusi terbesar berasal dari Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBBKB).
Selain itu, Pendapatan Asli Daerah (PAD) lainnya, termasuk retribusi, juga memberikan peran signifikan.
Meski pendapatan melampaui target Pemprov Kaltim tetap mengingatkan pentingnya kehati-hatian.
Hingga 18 September, realisasi PAD mencapai Rp9,8 triliun dari target Rp9,9 triliun, menyisakan kekurangan Rp117 miliar yang diharapkan dapat terpenuhi sebelum akhir tahun.
“Kita memang surplus, tapi jangan senang dulu. Beberapa komponen seperti pajak daerah, meski sudah didiskon, masih perlu dikejar,” katanya.
“Dari target Rp8,5 triliun, baru terealisasi Rp8,4 triliun. Ini harus kita upayakan dalam waktu singkat,” jelas Ismiati.
Sementara itu, pendapatan transfer telah terealisasi Rp11,5 triliun. Namun, beberapa komponen di bawahnya masih belum tersalurkan sepenuhnya, menjadi perhatian untuk diselesaikan sebelum tahun anggaran berakhir.
Pertumbuhan ekonomi di Kalimantan Timur turut menjadi faktor pendukung capaian ini, terutama dengan adanya proyek strategis nasional Ibu Kota Nusantara (IKN).
Hal ini terlihat dari lonjakan signifikan pada sektor PKB, yang berhasil melampaui target Rp1,5 triliun dengan surplus sekitar Rp3 miliar.
“Tren PKB luar biasa. Sebelumnya, laporan kendaraan baru dari kepolisian berkisar 12 ribu unit, kini mencapai lebih dari 25 ribu unit. Ini menjadi salah satu indikator pertumbuhan ekonomi yang positif di Kaltim,” ungkapnya.
Ismiati juga menyoroti peran inovasi digital dalam meningkatkan kepatuhan wajib pajak.
Sistem pembayaran pajak online yang lebih mudah dan cepat mendorong masyarakat untuk lebih patuh dalam memenuhi kewajibannya.
“Dengan kemudahan yang kami hadirkan, masyarakat semakin sadar akan pentingnya kontribusi pajak bagi pembangunan daerah,” tutupnya.
Jumpa pers ini dihadiri Kepala Diskominfo Kaltim Muhammad Faisal, Kepala Badan Riset dan Inovasi Daerah (Brida) Kaltim Fitriansyah serta rekan-rekan media.(*)