
SAMARINDA : Wawasan Kebangsaan terutama Pancasila, sebagai pandangan hidup dapat dipahami sebagai upaya untuk menciptakan persatuan dan kesatuan diatas perbedaan masyarakat Indonesia. Ini menjadi penting untuk dipahami masyarakat, karena didalamnya terkandung saling menghargai perbedaan pandangan, atau presepsi pemikiran setiap masyarakat.
Hal tersebut ditekankan,Ketua Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), Nidya Listiyono, saat bincang-bincang dengan awak media saat menggelar Sosialisasi Wawasan Kebangsaan Ke I, di wilayah Kota Samarinda, Sabtu (21/1/2023).
Sebut Nidya Sapaan akrabnya, bukan hanya perbedaan ras, suku, agama dan antar golongan saja. Namun, perbedaan pandangan atau persepsi pemikiran masyarakat tentunya juga harus diperkuat dengan wawasan kebangsaan, sebagai aktualisasi nilai menghargai dan toleransi terhadap sesama.
“Ya berpandangan terhadap suatu hal mungkin kita berbeda, namun yang menjadi titik tekan adalah kita tetap satu yaitu dalam wilayah NKRI,” ungkapnya kepada awak media .
Dijelaskannya, wawasan kebangsaan juga dapat mencegah pemikiran – pemikiran yang bertentangan dengan ideologi Pancasila. Sebut saja kata dia, seperti pemikiran radikalisme, terorisme hingga pandangan tidak baik lainnya perlu di berantas.
Kemudian, secara umum tentunya wawasan kebangsaan merupakan dasar dari segala sumber landasan warga negara dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Lanjutnya, sikap saling menghargai dan menghormati perbedaan pandangan patut terus dibentuk melalui sikap moral dan karakter yang kokoh.
“Misal dalam menghadapi persoalan tentunya jangan kemudian terpecah , tapi dapat memandang persoalan tersebut dari berbagai sisi. Saling menghargai perbedaan pandangan dan bekerjasama mencapai tujuan yang sama,” tuturnya.