SAMARINDA: Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) mendapat tawaran kerja sama dari perusahaan galangan kapal asal Korea Selatan, Dongil Shipyard, untuk pengadaan kapal rumah sakit (hospital ship) dan kapal patroli (patrol boat).
Tawaran ini disampaikan kepada Wakil Gubernur Kaltim, Seno Aji, di ruang rapat kerja wakil gubernur, Selasa 29 Juli 2025.
Dongil Shipyard yang berlokasi di Pelabuhan Gamcheon, Busan, diwakili oleh tim yang terdiri atas Won Yong Jeong, Denis, Sangheon Kim, dan Ujang Kim. Mereka menyampaikan bahwa kondisi geografis Kalimantan Timur yang luas, dengan banyak aliran sungai dan daerah terpencil, sangat cocok untuk penggunaan kapal rumah sakit dan kapal patroli.
“Kapal-kapal ini banyak digunakan di Korea, khususnya di wilayah yang memiliki banyak pulau. Kami pikir Kaltim sangat membutuhkan hospital ships dan patrol boat,” ujar Won Yong Jeong dalam presentasinya.
Ujang Kim menambahkan bahwa kehadiran kapal rumah sakit ini akan sejalan dengan program nasional “Indonesia Maju” melalui layanan Cek Kesehatan Gratis (CKG).
Wakil Gubernur Kaltim, Seno Aji, mengapresiasi tawaran tersebut namun menegaskan bahwa Pemprov Kaltim masih akan mempelajarinya secara komprehensif, termasuk mempertimbangkan kemampuan fiskal daerah.
“Terima kasih atas presentasi yang sudah disampaikan. Kami akan pelajari lebih dulu. Yang jelas, kami hanya akan membeli produk yang memang dibutuhkan masyarakat dan memberikan manfaat konkret,” ucap Seno Aji.
Lebih lanjut, ia menyebutkan bahwa kapal rumah sakit yang ditawarkan dapat mendukung program Pelayanan Kesehatan Bergerak yang sudah dijalankan oleh Dinas Kesehatan Kaltim.
Kapal ini diklaim mampu memberikan hingga 20.000 layanan kesehatan setiap tahun di wilayah yang sulit dijangkau melalui jalur darat.
Adapun spesifikasi kapal rumah sakit yang ditawarkan memiliki panjang 50 meter, dilengkapi ruang bedah, fasilitas X-Ray, serta kapal kecil untuk menjemput pasien dari kawasan terpencil.
Pelatihan untuk tenaga kesehatan yang akan bertugas di atas kapal juga menjadi bagian dari paket kerja sama. Harga satu unit kapal diperkirakan mencapai Rp200 miliar.
Denis, salah satu perwakilan Dongil Shipyard, memastikan bahwa pihaknya akan menggunakan bahan terbaik namun tetap menjaga efisiensi anggaran.
“Kami akan membangun kapal dengan kualitas terbaik dan harga yang kompetitif,” ujarnya.
Pemprov Kaltim menyatakan akan mengkaji lebih dalam aspek teknis, kebutuhan riil di lapangan, serta skema pembiayaan sebelum mengambil keputusan lanjutan terhadap tawaran tersebut.
Rapat tersebut juga dihadiri oleh Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Irhan Hukmaidy serta Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Heni Purwaningsih, yang turut mencermati potensi kerja sama dengan perusahaan asal Korea Selatan ini.

 
		 
