SAMARINDA : Polresta Samarinda merilis laporan akhir tahun 2024 dengan menyoroti kondisi keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) yang dinilai cukup kondusif meski masih menghadapi sejumlah kasus menonjol.
Kapolresta Samarinda Kombes Pol Ary Fadli menyampaikan bahwa secara umum situasi Kamtibmas di Samarinda tetap kondusif, meski diakui masih terdapat beberapa insiden yang memerlukan perhatian.
“Alhamdulillah, hingga penghujung tahun 2024, situasi kamtibmas di Samarinda cukup terkendali. Namun, kami tidak mengatakan semuanya aman terkendali, karena masih ada beberapa kejadian menonjol yang membutuhkan penanganan serius,” ujarnya, di Kantor Polresta Samarinda, Senin (30/12/2924).
Tahun 2024 menjadi tahun penuh dinamika dengan sejumlah agenda besar, termasuk Pemilu Presiden dan Pemilu Legislatif, serta Pilkada serentak untuk memilih wali kota, wakil wali kota, gubernur, dan wakil gubernur. Semua proses demokrasi tersebut berlangsung dengan aman dan lancar.
“Alhamdulillah, semuanya berjalan dengan lancar,” tuturnya.
Selain itu, Kapolresta menyoroti peran Samarinda sebagai kota penyangga Ibu Kota Nusantara (IKN) dalam mendukung suksesnya pelaksanaan upacara Hari Kemerdekaan Indonesia ke-79 di IKN pada 17 Agustus 2024.
“Keberhasilan acara nasional ini tidak lepas dari kerja keras jajaran Polresta Samarinda yang terus menjaga keamanan di wilayahnya,” tambahnya.
Isu Narkoba juga menjadi sorotan utama dalam rilis ini. Kombes Pol Ary Fadli menyebut kawasan Sungai Dama, yang selama ini dikenal sebagai ikon negatif peredaran Narkoba, kini telah ditetapkan sebagai Kampung Bebas Narkoba.
“Kami jamin 99,9 persen tidak ada lagi peredaran narkoba di Sungai Dama. Ini berkat kolaborasi antara kepolisian, TNI, BNN, pemerintah, dan masyarakat,” tegasnya.
Ia juga mengapresiasi masyarakat Sungai Dama yang memiliki komitmen kuat untuk mengubah stigma negatif wilayah tersebut.
Dalam pemaparannya, Kombes Pol Ari Fadli mengungkapkan statistik kejahatan di Samarinda selama 2024, diantaranya:
Kasus Narkoba: 255 kasus (turun dari 339 kasus pada 2023).
Kasus pencurian: 96 kasus (naik dari 75 kasus pada 2023).
Kasus penganiayaan berat: 99 kasus (naik dari 68 kasus pada 2023).
Beberapa kasus penganiayaan yang viral di media sosial, termasuk aksi begal di Jalan Kusuma Bangsa, berhasil diungkap dalam waktu singkat oleh jajaran Polsek Samarinda Ulu.
“Seiring berkembangnya kota dan dinamika masyarakat, angka kriminalitas memang berpotensi naik. Namun, kami berkomitmen untuk terus hadir memberikan rasa aman dan menjaga ketertiban,” tegas Kapolresta.
Pada kesempatan itu, Ary Fadli menyampaikan apresiasi kepada rekan-rekan media yang telah mendukung Polresta Samarinda dalam menyampaikan informasi kepada masyarakat.
“Tanpa dukungan media, tugas kami tidak akan maksimal. Kolaborasi ini harus terus dipupuk agar tujuan bersama, yakni menjaga Samarinda tetap kondusif, dapat tercapai,” ujarnya.
Polresta Samarinda juga membuka diri terhadap kritik, saran, dan masukan dari berbagai pihak.
“Kami tidak eksklusif. Kami butuh masukan dari masyarakat agar bisa memenuhi harapan warga Samarinda terhadap pelayanan dan kinerja kepolisian,” tutupnya.
Konferensi pers ini juga menayangkan video perjalanan Polresta Samarinda sepanjang 2024, menampilkan berbagai upaya dan capaian dalam menjaga Kamtibmas serta penegakan hukum di Samarinda.(*)