SAMARINDA: Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Timur (Kaltim) resmi memulai implementasi program Gratispol dan Jospol, melalui penyerahan insentif kepada guru, serta pemberangkatan perdana marbut dan penjaga rumah ibadah untuk perjalanan religi ke luar negeri tahun ini.
“Alhamdulillah kami gubernur dan wagub sama-sama memberikan komitmen kami sebagai bagian dari gratispol yaitu pemberangkatan Marbut dan penjaga rumah ibadah secara gratis,” ujar Wakil Gubernur Kaltim, Seno Aji, saat konferensi pers usai Penyerahan Penerimaan Penghargaan Gratispol umroh dan perjalanan religi dan Jospol insentif guru di convention Hall Sempaja Samarinda Kaltim, Rabu, 25 Juni 2025.
Tahap awal, sebanyak 967 orang dijadwalkan mengikuti perjalanan religi pada 2025, dari total sasaran 3.187 orang selama lima tahun.
Tujuan keberangkatan disesuaikan dengan agama masing-masing: Arab Saudi (Islam), Vatikan (Katolik), Yerusalem (Kristen), India (Hindu), Thailand (Buddha), dan China (Khonghucu).
Seno menjelaskan, perjalanan pertama dijadwalkan pada Agustus 2025.
“Anggaran sebesar Rp32 miliar per tahun telah disiapkan oleh Biro Kesra Kaltim melalui skema hibah langsung ke rekening masing-masing peserta via Bankaltimtara,” jelasnya.
Program Gratispol ini diperkuat dengan terbitnya Peraturan Gubernur Kaltim, yang telah melalui proses verifikasi di Kementerian Dalam Negeri.
“Semua ini berjalan berdasarkan Pergub Kaltim yang telah kami selesaikan, termasuk untuk umroh gratis dan pendidikan. Tinggal kami jalankan satu per satu,” ungkap Seno.
Selain program perjalanan religi, Pemprov Kaltim juga menyerahkan insentif Jospol kepada sekitar 31.545 guru mulai dari PAUD, TK, SD, SMP, hingga madrasah dan pondok pesantren.
Setiap guru menerima insentif sebesar Rp500.000 per bulan, yang ditransfer langsung ke rekening pribadi via Bankaltimtara.
Program ini menjadi bentuk penghargaan atas dedikasi para guru dalam membangun fondasi pendidikan dan karakter generasi emas Kaltim.
“Insentif diberikan mulai Juli hingga Desember 2025, dan akan berlangsung hingga lima tahun ke depan,” terangnya.
Program pendidikan gratis dalam Gratispol juga terus dikembangkan.
Saat ini insentif pendidikan sudah berjalan untuk mahasiswa semester pertama. Untuk tahun 2026, Pemprov menargetkan cakupan penuh dari semester 2 hingga 8.
“Mahasiswa penerima harus ber-KTP Kaltim dan menempuh pendidikan di kampus wilayah Kaltim. Pendataan akan dilakukan otomatis melalui kerja sama antara Biro Kesra dan perguruan tinggi,” papar Seno.
Selain penyerahan penghargaan Gratispol dan Jospol, dalam kesempatan itu juga dilakukan penandatanganan Nota Kesepahaman antara Pemprov Kaltim dan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) terkait pengembangan desa berorientasi ekspor.
Kolaborasi ini bertujuan memperkuat kapasitas UMKM, koperasi, dan BUMDes dalam menghasilkan komoditas ekspor unggulan seperti kakao, rumput laut, lada, dan produk lokal lainnya. (Adv/Diskominfokaltim)
Editor : Emmi