SAMARINDA : Calon Wakil Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Seno Aji, menegaskan komitmennya dalam mengatasi pengangguran di Kalimantan Timur.
Ia mengajak pemuda di Kalimantan Timur untuk tidak hanya bergantung pada pekerjaan, namun mulai menciptakan lapangan kerja sendiri.
“Kami ingin pemuda Kalimantan Timur memiliki keberanian untuk menciptakan lapangan kerja sendiri,” ungkapnya.
Seno akan menciptakan lebih banyak lapangan kerja dengan mendorong semangat kewirausahaan di kalangan pemuda.
“Beberapa langkah sudah direncanakan, mulai dari kerjasama dengan badan pemerintah hingga pemberian pelatihan dan sertifikasi untuk pemuda yang ingin bekerja,” ujar Seno pada saat acara Kongkow Pemoeda (28/10/2024) di Samarinda.
Seno juga menyampaikan pentingnya sertifikasi sebagai salah satu syarat kerja yang dibutuhkan oleh banyak perusahaan dan instansi pemerintah.
Ia menyebutkan bahwa dengan adanya sertifikasi ini, calon tenaga kerja di Kalimantan Timur akan lebih siap dan kompetitif.
“Kami bekerjasama dengan badan pemerintah untuk memberikan informasi pekerjaan yang diperlukan di Kalimantan Timur. Kami juga akan mendirikan Balai Latihan Kerja (BLK) yang akan membantu mengeluarkan sertifikasi bagi lulusan baru agar mereka siap terjun ke dunia kerja,” jelas Seno.
Ia juga menekankan bahwa tujuan program ini adalah menciptakan tenaga kerja yang tidak hanya bergantung pada ijazah, melainkan juga memiliki kompetensi yang tersertifikasi sehingga lebih mudah diterima di berbagai lapangan pekerjaan.
Lebih lanjut, Seno menyampaikan bahwa Samarinda sendiri telah mengalokasikan anggaran Rp15 miliar untuk mendukung UMKM.
“Jika satu UMKM bisa mempekerjakan tiga orang, maka 20.000 UMKM baru setiap tahunnya akan membuka 60.000 lapangan kerja baru,” kata Seno.
Selain pengembangan UMKM, Seno juga mengungkapkan rencana untuk meningkatkan sektor hilirisasi industri di Kalimantan Timur.
Ia menyebutkan bahwa potensi besar dari kelapa sawit dan CPO (Crude Palm Oil) di Kalimantan Timur seharusnya bisa dimanfaatkan dengan membuka lebih banyak pabrik pengolahan lokal, sehingga dapat menyerap lebih banyak tenaga kerja lokal.
“Kita punya lahan sawit seluas 1,3 juta hektar, tapi baru memiliki satu pabrik minyak goreng di Bontang dan di Balikpapan. Jika kita menambah pabrik baru, ini akan membuka banyak lapangan pekerjaan bagi masyarakat Kalimantan Timur,” jelasnya.
Menurut Seno, strategi hilirisasi industri ini akan dibarengi dengan kebijakan-kebijakan yang memudahkan, seperti pajak rendah.
Seno menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah dan masyarakat dalam mewujudkan visi kesejahteraan ekonomi bagi Kalimantan Timur.
“Kaltim memiliki anggaran sebesar Rp25 triliun. Jika kita bisa mengalokasikan Rp1 triliun saja untuk UMKM, dampaknya akan luar biasa. Pertumbuhan ekonomi kita bisa melesat,” ujar Seno optimis.
Dengan komitmen program tersebut, Seno berharap pengangguran di Kalimantan Timur akan menurun signifikan, dan perekonomian daerah, terutama Samarinda, dapat terus berkembang.(*)