
SAMARINDA: Mengawali tahun 2023, DPRD Provinsi Kalimantan Timur kembali menggelar kegiatan sosialisasi wawasan kebangsaan yang dimulai sejak tanggal 20-22 Januari 2023.
Wakil Ketua DPRD Kaltim Seno Aji mengatakan rasa nasionalisme yang kuat menjadi faktor penting dalam upaya menjaga persatuan dan memajukan suatu bangsa.
Maka dari itu, ia pun kembali turun langsung ke masyarakat dalam rangka sosialisasi wawasan kebangsaan di Kecamatan Muara Jawa, Sabtu (21/1/2023).
“Wawasan kebangsaan adalah modal penting dalam menjaga persatuan dan kesatuan di lingkungan masyarakat, khususnya Kutai Kartanegara dengan beragam suku, agama dan golongan, ” kata Seno melalui rilis yang diterima Narasi.co.
Seno menjelaskan, kegiatan sosialisasi tersebut dilaksanakan dalam rangka menyampaikan informasi terkait pemahaman wawasan kebangsaan, terutama pengetahuan Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika.
Politisi Partai Gerindra Kaltim itu menyebut, kegiatan sosialisasi wawasan kebangsaan itu juga sebagai upaya untuk membentengi masyarakat dari pengaruh dalam maupun luar yang dapat memecah belah persatuan.
“Sosialisasi ini juga sebagai bentuk upaya menjaga kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia serta nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945,” jelasnya.
Ia pun mengingatkan, sosialisasi wawasan kebangsaan adalah tugas bersama seluruh lapisan masyarakat untuk mengembalikan sejarah Republik Indonesia, mengingat tak sedikit masyarakat yang masih belum hafal Pancasila.
Sebagai informasi, dasar pelaksanaan kegiatan itu salah satunya ialah UUD 1945 Pasal 27 Ayat 3 yang berbunyi setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara.
“Kegiatan ini salah satu tanggung jawab DPRD Kaltim dalam rangka membangun landasan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, terdiri dari landasan ideologi Pancasila, konstitusi, persatuan dan kesatuan serta semangat keberagaman sebagai modal sosial membangun kekuatan bangsa Indonesia dan pembangunan di daerah,” pungkasnya.
Sosialisasi menghadirkan narasumber berkompeten di bidangnya dan dihadiri oleh tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh wanita, tokoh pemuda, kelompok nelayan serta ratusan warga Muara Jawa.