SAMARINDA: Pemerintah Kota Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim) memberikan apresiasi kepada Kecamatan Samarinda Ulu atas inovasi yang diwujudkan dalam Aplikasi Amantumbata.
Aplikasi ini, yang dirancang oleh pihak kecamatan, mendapatkan pengakuan atas upayanya dalam mempermudah pendataan masyarakat sekitar, terutama terkait pendataan keluarga dan anak-anak yang berisiko stunting.
Amantumbata, yang terhubung dengan puskesmas di wilayah kerja Kecamatan Samarinda Ulu, dianggap sebagai langkah digitalisasi yang signifikan untuk mempercepat aksi penanggulangan stunting di wilayah tersebut.
Rusmadi Wongso, mengungkapkan kekagumannya terhadap aplikasi ini dalam acara Rembuk Stunting Kota Samarinda di Ballroom Five Premier Samarinda, Kamis (7/3/2024).
“Luar biasa ini, aplikasi ini sudah menghubungkan pasien atau warga sekitarnya yang datang ke puskesmas, bagaimana kesehatannya dan pengobatannya,” ujarnya.
Amantumbata mempermudah proses pendataan di puskesmas dengan mencakup informasi lengkap, mulai dari data diri hingga riwayat kesehatan dan pengobatan pasien.
Aplikasi ini memiliki fokus khusus pada kelompok sasaran dalam penanganan stunting, seperti bayi baru lahir, anak di bawah dua tahun, calon pengantin, dan pasangan usia subur.
Kemudian, juga memudahkan pihak kecamatan untuk memantau perkembangan target yang masuk dalam kategori keluarga dan anak penderita atau berisiko stunting secara online.
“Tidak semua masyarakat datang ke puskesmas atau klinik. Di situ kita susah untuk mendata. Setidaknya sistem ini diharapkan mampu untuk mendapatkan informasi semua warga yang ada,” jelasnya.
Rusmadi Wongso juga mengajak kecamatan lain di Samarinda untuk meniru inovasi Amantumbata.
Rusmadi berharap bahwa langkah inovasi ini dapat diterapkan guna mempercepat penurunan angka stunting dan memberikan manfaat yang maksimal bagi masyarakat.(*)