Bontang – Wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak tengah merebak di sejumlah wilayah di Indonesia. Namun penyakit ini belum ditemukan di Bontang.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Perikanan, dan Pertanian (DKP3) Bontang Eddy Forestwanto mengatakan, sudah 14 provinsi terinfeksi, termasuk Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah dan beberapa wilayah penyuplai sapi ke Kota Bontang seperti Jawa Timur dan Nusa Tenggara Barat.
Oleh karena itu, Presiden Joko Widodo memerintahkan menterinya untuk melockdown zonasi untuk membatasi penyebaran virus ini dari wilayah satu kewilayahan yang lain.
“Kalimantan Selatan saja sudah lockdown. Jika begitu nggak lama pasti Kaltim bakal menyusul,” ujarnya kepada Narasi.co, Rabu (18/5/2022).
Meski Bontang belum terinfeksi, namun dilockdown di beberapa wilayah berpotensi memengaruhi berkurangnya suplai pasar daging terutama di pasar tradisional Kota Bontang.
“Kita selama ini memang betul-betul mengandalkan pasokan sapi dari luar, dan berdasarkan data posisi terakhir apa bila lockdown ini berlanjut kekuatan kita hanya bertahan untuk satu bulan ke depan,” tuturnya.
Kendati ketersediaan stok sapi hanya untuk satu bulan pihaknya akan berupaya agar kebutuhan daging sapi tetap terpenuhi dengan memanfaatkan sapi lokal.
“Nanti kita percayakan sapi-sapinya lokal. Apalagi mau mendekati Hari Raya Iduladha,” terangnya.
Sementara itu, untuk mencegah dan mengantisipasi terinfeksinya PKM di Bontang, DKP3 akan melakukan pembelian obat-obatan. Namun karena terkendala keuangan, DKP3 meminta pemerintah untuk menyiapkan anggarannya.
“Untuk pencegahan dan pengobatan jika sudah terinfeksi kita bakal beli obat, tapi anggaran tidak ada jadi kita minta pemerintah untuk membantu,” tandasnya.