MAGELANG: Direktur Merek dan Indikasi Geografis Kurniaman Telaumbanua, telah membuka acara Geographical Indication Goes to Marketplace yang menjadi program unggulan Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kementerian Hukum dan HAM di tahun 2024.
Acara ini merupakan kolaborasi antara DJKI dan Tokopedia menunjukkan hasil dari kemitraan mereka yang berkelanjutan.
Fokus kali ini memperkuat Geographical Indication Goes to Marketplace yang sejalan dengan tahun tematik 2024 yang bertemakan “Cinta dan Bangga pada Produk Indikasi Geografis Indonesia.”
Kolaborasi ini mencakup pelatihan tentang proses pendaftaran di platform Tokopedia dan Shop.
Tokopedia pada aplikasi TikTok, memanfaatkan fitur di kedua platform, tips branding dan pemasaran, hingga pelatihan manajemen keuangan.
Kopi Arabika dari Merapi Merbabu Magelang, Provinsi Jawa Tengah, menjadi titik awal rangkaian kegiatan GI Menuju Pasar, program unggulan DJKI pada tahun 2024.
Acara ini akan dilanjutkan di 6 wilayah produk GI terdaftar lainnya, termasuk Provinsi Jambi dengan Kopi Arabika Sumatera Koerintji dan Kayumanis Koerintji, Kepulauan Bangka Belitung dengan Madu Teran Belitong Timur.
Kemudian, Jawa Barat dengan Beras Pandanwangi Cianjur, DI Yogyakarta dengan Batik Tulis Nitik Yogyakarta, Sulawesi Selatan dengan Lada Luwu Timur dan Gorontalo dengan Gula Aren Atinggola Gorontalo Utara.
Kurniaman menyampaikan sejak diterapkannya sistem perlindungan GI di Indonesia pada tahun 2007, telah terdaftar 129 produk GI Indonesia dari sektor pertanian, perkebunan, peternakan, kelautan, perikanan, kerajinan, dan industri.
“Dari sekian banyak produk GI yang telah terdaftar, pembinaan oleh pemerintah pusat dan pemerintah daerah dalam ranah pemanfaatan setelah GI terdaftar masih belum berjalan secara berkelanjutan dan sinergis, khususnya terkait promosi dan komersialisasi,” ucap Kurniaman di Aula Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Magelang, Selasa, (23/4/2024).
Lebih lanjut, ia menyatakan Geographical Indication Goes to Marketplace ini menjadi salah satu fokus DJKI meningkatkan kapasitas dan peran pemilik GI melakukan promosi dan komersialisasi dengan target akhir berupa pemasaran pada marketplace.
Kurniawan berharap pemilik produk IG terdaftar dapat meningkatkan engagement dan penjualan produk GI-nya serta dapat meningkatkan kemampuan teknis pemilik hak IG dalam hal promosi dan komersialisasi baik melalui media daring maupun luring.
“Sehingga dapat meningkatkan jangkauan pasar produk GI dan daya saing bagi produk IG di daerah,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Divisi Kebijakan Publik dan Hubungan Pemerintah Tokopedia Rahmia Hasniasari menyatakan Tokopedia terus mendukung pengusaha Indonesia, terutama UMKM, dalam menciptakan peluang dan berkontribusi pada ekonomi nasional melalui teknologi.
“Salah satunya dengan mendukung Geographical Indication Goes to Marketplace Kopi Arabika Merapi Merbabu Magelang yang dilaksanakan DJKI serta Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Magelang,” kata Rahmia.
Ia menambah, melalui kegiatan ini, Tokopedia akan menyediakan narasumber dan fasilitator dengan berbagai topik mulai dari cara mendaftar di Tokopedia dan Shop.
“Tokopedia pada aplikasi TikTok, memanfaatkan fitur di kedua platform, tips branding dan pemasaran produk kopi hingga pelatihan manajemen keuangan,” jelasnya.
Rahmia berharap pelatihan ini akan memungkinkan para pengusaha Kopi Arabika dari Merapi Merbabu Magelang untuk memperluas pasar melalui platform digital dan menjadi contoh bagi UMKM Indikasi Geografis di daerah lain untuk mengembangkan usahanya.(*)