PASER : Kepala Dinas Perkebunan (Disbun) Kalimantan Timur (Kaltim) Ence Achmad Rafiddin Rizal menyebut Kabupaten Paser memiliki luas perkebunan kelapa sawit mencapai 206.014 hektare, namun produktivitas petani masih rendah.
Untuk itu, Disbun berupaya menciptakan peluang pendapatan yang lebih besar dan berkelanjutan dengan mengajak para petani bersatu dalam lembaga usaha bersama.
“Melalui program ini, diharapkan kelembagaan petani dapat diperkuat untuk meningkatkan daya saing di pasar, khususnya di Kecamatan Kuaro dan Long Ikis,” harapnya.
Hal itu ia katakan pada Sosialisasi Pengembangan Kawasan Perkebunan Berbasis Korporasi di Desa Padang Jaya, Kecamatan Kuaro, Kabupaten Paser, Selasa (01/10/2024).
Ia menjelaskan, kegiatan yang merupakan bagian dari Major Project 2024–2026 itu untuk memperkuat kelembagaan petani melalui pengembangan kawasan perkebunan kelapa sawit berbasis korporasi.
Dirinya pun menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah, sektor swasta dan petani untuk menghadapi tantangan dalam subsektor perkebunan seperti perubahan iklim dan volatilitas harga.
“Perubahan iklim berdampak langsung pada produktivitas dan stabilitas harga komoditas, yang pada akhirnya memengaruhi kesejahteraan petani,” tuturnya.
Ia menambahkan, perlu adanya praktik pertanian berkelanjutan dengan fokus pada metode organik, pengelolaan sumber daya air dan transparansi rantai pasok.
“Sosialisasi ini diharapkan menjadi langkah awal menuju pembentukan lembaga usaha berbasis korporasi yang profesional dan terintegrasi,” pungkasnya.(*)
