Samarinda – Ketua Koperasi Berkah Salama Jaya (BSJ) Kaltim Suparlan mengatakan, pihaknya telah memiliki koperasi kemitraan peternak penggemuk sapi 3 bulan panen untuk disuplai pada pasar-pasar konsumen di seluruh Kaltim. Namun diakuinya, belum maksimal jika tidak disanding dengan pemeliharaan bibit sapi betina.
Sapi yang dipelihara untuk digemukkan merupakan sapi-sapi jantan yang dibeli BSJ dari luar daerah Kaltim, sehingga terkait dengan itu, BSJ tengah berusaha untuk melakukan kesiapan pembibitan sapi betina yang nantinya akan menjalin kerja sama dengan produsen dari Nusa Tenggara Timur (NTT).
“Meskipun kita sudah kerja sama dengan koperasi yang ada di NTT yang notabene anggotanya ada 850 peternak yang ada di NTT yang tergabung dalam Koperasi Cahaya Mandiri Jaya, tentu kami juga punya target sendiri yang ada di Kaltim,” kata Suparlan.
Pertama, BSJ akan uji coba dengan 350 anggota dulu dengan NTT. Konsepnya adalah setiap satu peternak yang ada di NTT diharap mampu merawat 6 ekor sapi jantan dan 2 ekor sapi betina untuk dapat memenuhi kebutuhan penggemukan sapi di Kaltim dengan jangka waktu suplai 4-5 tahun ke depan.
Jika itu sudah dapat terpenuhi, pastinya, pembibitan sapi betina di Kaltim dan penggemukan sapi jantan sudah tidak ada kendala.
“Jadi 350 orang anggota dikali dengan 6 ekor sapi jantan kurang lebih ada 2.100 ekor dalam waktu satu bulannya, yang bisa kita siapkan sapi-sapi penggemukkan yang ada di Kaltim. Di Kaltim sendiri kami juga punya target, artinya di tahun 2022 ini kita punya program dalam mengembangkan sapi indukan,” terang Suparlan.
Karena ini terkait dengan kebutuhan jangka panjang dengan harapan 6 tahun ke depan BSJ sudah bisa memproduksi sendiri sapi bibit yang dimasukkan dalam kelompok-kelompok kandang penggemukkan.
“Alhamdulilah kita sudah punya lahan seluas 70 hektare, di mana rencananya di situ akan kita masukkan sapi betina sejumlah 1.000 ekor, ini terkait kebutuhan jangka panjang BSJ. Nanti akan kita sisihkan untuk kebutuhan 1.000 ekor betinanya untuk bagaimana mensuplai kandang-kandang terdekat yang ada penggemukkannya,” jelas Suparlan.