SAMARINDA: Hingga Agustus 2025, realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kalimantan Timur (Kaltim) tercatat mencapai Rp6 triliun atau sekitar 60 persen dari target Rp10 triliun sepanjang tahun.
Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kaltim, Ismiati, menyebut capaian ini tidak lepas dari tingginya partisipasi masyarakat dalam membayar pajak.
“Pajak daerah adalah penyumbang terbesar untuk membangun Kaltim. Pajak daerah menjadi penopang utama pembiayaan APBD provinsi maupun kabupaten/kota,” ujar Ismiati, baru-baru ini.
Dari total target PAD, kontribusi terbesar memang berasal dari pajak daerah, dengan porsi Rp8,47 triliun atau sekitar 86 persen.
Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBBKB) serta Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB) tercatat sebagai penyumbang utama.
Target penerimaan dari Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) tahun ini dipatok Rp1 triliun, sementara BBNKB sebesar Rp1,05 triliun.
Namun, tren penjualan kendaraan baru secara nasional yang sempat melambat hingga 30 persen ikut memengaruhi potensi penerimaan daerah.
Meski ada tantangan, Bapenda tetap optimis target Rp10 triliun bisa tercapai.
Salah satu terobosan yang diluncurkan adalah aplikasi Simpator Gemas, yang memudahkan wajib pajak melihat tagihan sekaligus melakukan pembayaran melalui kanal digital.
“Partisipasi masyarakat sangat penting. Setiap rupiah dari pajak kembali lagi dalam bentuk program dan layanan publik,” tegas Ismiati.
Dana pajak yang terkumpul digunakan untuk mendukung berbagai program prioritas daerah, mulai dari pendidikan gratis, layanan kesehatan lewat BPJS, insentif tenaga pendidik, hingga pembangunan infrastruktur dasar di kabupaten/kota.
Dengan sisa waktu empat bulan menuju akhir tahun, Bapenda Kaltim masih memiliki ruang mengejar target.
Optimisme itu ditopang tren kepatuhan wajib pajak yang kian meningkat dan sistem pembayaran yang semakin praktis.
“Realisasi Rp6 triliun ini menunjukkan warga Kaltim makin sadar akan pentingnya pajak dalam pembangunan. Ke depan, kami berharap kerja sama antara wajib pajak dan pemerintah daerah semakin kuat,” pungkas Ismiati.
