
KUKAR: Suasana di Desa Kedang Ipil, Kecamatan Kota Bangun Darat, semakin hidup menjelang pelaksanaan Nutuk Beham, ritual adat tahunan yang digelar untuk menghormati panen padi.
Acara ini akan berlangsung pada 9–11 Mei 2025, dan menjadi simbol syukur serta penghormatan masyarakat adat terhadap alam dan hasil bumi.
Sebagai tradisi yang diwariskan secara turun-temurun, Nutuk Beham bukan sekadar seremoni, melainkan juga manifestasi nilai-nilai budaya dan spiritual masyarakat Kutai.
Guna memastikan kesiapan pelaksanaan, pemerintah Kecamatan Kota Bangun Darat melakukan peninjauan langsung ke lokasi pada Selasa, 6 Mei 2025.
Rombongan dipimpin oleh Sekretaris Camat Iwan Hermawan, didampingi Kepala Seksi Pemerintahan serta Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD).
Peninjauan mencakup Balai Adat Kedang Ipil sebagai pusat kegiatan, serta fasilitas pendukung seperti akses jalan, area penyambutan tamu, dan atribut budaya.
“Kami ingin memastikan bahwa seluruh persiapan berjalan baik dan sesuai dengan rencana. Nutuk Beham bukan hanya acara seremonial, tetapi juga manifestasi dari nilai-nilai budaya yang diwariskan secara turun-temurun oleh leluhur kita,” ujar Iwan Hermawan.
Dalam beberapa hari terakhir, warga desa menunjukkan semangat gotong royong.
Tikar daun engkuang ditenun untuk alas duduk di balai adat, sementara kelompok perempuan menyiapkan seraung, topi tradisional yang akan dikenakan saat prosesi berlangsung.
Tradisi Nutuk Beham dimulai dengan doa dan sesajian, lalu dilanjutkan dengan tarian dan nyanyian adat, serta penyerahan simbolis hasil panen kepada para tokoh adat.
Seluruh rangkaian ini menjadi media pembelajaran budaya bagi generasi muda sekaligus memperkuat identitas lokal di tengah arus modernisasi.
“Kami berharap Nutuk Beham tahun ini dapat berlangsung lancar, aman, dan membawa makna budaya yang mendalam bagi seluruh peserta dan masyarakat. Ini adalah momentum untuk merawat jati diri kita sebagai bagian dari masyarakat adat Kutai,” harap Iwan Hermawan.
Nutuk Beham 2025 dijadwalkan akan dihadiri oleh tokoh adat, tokoh agama, pemuda, dan tamu undangan dari luar desa.
Pemerintah kecamatan mengimbau warga untuk menjaga kebersihan dan keamanan lingkungan selama acara berlangsung guna menciptakan suasana yang kondusif dan penuh makna. (Adv)
