
Kutai Kartanegara – Kecamatan Samboja merupakan salah satu wilayah di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) yang memiliki sejumlah kegiatan ekonomi penyumbang pendapatan asli daerah (PAD) seperti adanya tempat wisata pantai.
Nah berangkat dari potensi penyumbang PAD, pembangunan demi pengembangan tentu harus terus dilakukan agar fasilitas wisata bisa memadai dan sumbangan terhadap PAD terus berjalan. Dan ia pun meyakini akan ada anggaran besar yang masuk untuk wilayah pengembangan seperti Samboja ini.
“Saya yakin sekali nanti anggarannya sangat besar untuk wilayah pengembangan seperti Samboja ini dan satu-satunya yang punya wisata cantik adalah Tanjung Harapan, potensi yang sangat luar biasa,” kata Wakil Ketua DPRD Kaltim Seno Aji saat melakukan Sosialisasi Perda Nomor 5 Tahun 2019 terkait Bantuan Hukum oleh Pemerintah di Pantai Tanah Merah, Samboja, Kukar, Minggu (6/3/2022).
Secara umum Samboja punya beberapa pantai, tapi kemungkinan yang paling dekat nantinya dengan IKN adalah Tanjung Harapan.
Pemindahan IKN ke Kaltim tentunya tidak menghindarkan kedatangan banyak wisatawan ke berbagai tempat wisata seperti pantai.
Sehingga jika semua stakeholder saling bekerjasama untuk mulai berbenah dan Lurah bisa memanfaatkan dari sisi anggaran baik APBD 1 maupun APBD 2 maka Pantai Wisata Tanah Merah ini akan menjadi tempat wisata andalan nantinya.
“Termasuk anak-anak di sini harus mempersiapkan diri terutama sertifikasi tenaga kerja bagi yang mau bekerja di infrastruktur di IKN karena membutuhkan kurang lebih 800 ribu hingga 1 juta tenaga kerja di tahun 2023”.
“Ini sangat kekurangan, dan pasti diambil dari seberang entah dari Sulawesi ataupun Jawa atau Sumatera. Mereka semua butuh wisata, nah ini layaknya atau saatnya Tanjung Harapan untuk berbenah menjadi tempat wisata kelas nasional yang bisa dinikmati pendatang dari pulau lainnya,” sambungnya.
Di sisi lain Seno juga menyebutkan bahwa karena sektor pariwisata ini sangat penting, pemerintah telah berencana di tahun depan IKN akan mendapat Rp 70 triliun lebih anggaran dari pusat untuk pembangunan IKN.
“Ini sangat penting sekali, selain wisata juga diperlukan pasokan, baik makanan dan 9 bahan pokok penting (Bapokting). Kemarin Bappenas bertemu saya, ternyata itu sangat kekurangan. Mereka berharap penduduk lokal bisa memenuhi 9 kebutuhan bahan pokok seperti beras, jagung, ikan, daging, telor dan lainnya,” terangnya.
Oleh karena itu di tahun 2022 ini baiknya sudah mulai leading dan 2023 ibu-ibu yang punya kelompok tani atau nelayan bisa pemerintah salurkan bantuan untuk bisa meningkatkan ekonomi kerakyatan.
“2023 sudah bisa bergulir ekonominya, berjualan untuk IKN. Itu yang kita harapkan,” jelasnya.
Untuk diketahui, selain wilayah Samboja ada juga kecamatan seperti Muara Jawa, dan Loa Kulu di Kutai Kartanegara (Kukar) masuk ke dalam kawasan area Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara secara undang-undang.
Artinya sejumlah wilayah tersebut tidak lagi masuk dalam peta Kukar melainkan menjadi kawasan IKN Indonesia yang baru. Namun hal itu akan berlaku jika terdapat undang-undang turunan yaitu Peraturan Pemerintah (PP).
Seno menerangkan, karena saat ini PP belum terbit sehingga pada tahun 2024 nanti semua yang masuk wilayah IKN itu masih masuk ke dalam pembangunan Kukar.
Apakah itu tepat di tahun 2024 atau sampai pada 2029, ini masih dibicarakan di tingkat pusat terutama di Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) atau Bappenas.
“Kalau nanti sudah ada keputusan dan Badan Otorita telah ada kepalanya, maka Samboja juga akan mendapatkan porsi anggaran dari Badan Otorita IKN,” tegasnya.